SURABAYATODAY. ID, BOJONEGORO – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemkab Bojonegoro terus berupaya menekan angka stunting. Salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan Kedungadem, Rabu (29/6).
Upaya ini untuk memastikan pemerataan pelayanan kesehatan serta penanganan kasus kematian ibu dan bayi. Juga untuk penurunan angka stunting.
Bertempat di Pendopo Kecamatan Kedungadem, Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Kedungadem Hanum Kalidaziyah, menjelaskan kegiatan pelatihan TPK bertujuan meningkatkan kapasitas dari pendamping keluarga mengenai peran serta mereka di desa masing masing.
“Karena tugas dari TPK adalah melakukan serangkaian kegiatan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, pasca salin, anak di bawah 5 tahun dan calon pengantin, untuk deteksi dini faktor stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan pengaruh faktor risiko stunting,” katanya.
Hanum Kalidaziyah mengatakan, melalui tim pendamping yang langsung ke setiap keluarga, diharapkan data valid dan intervensi program percepatan penurunan stunting bisa dilakukan.
“Setiap tim terdiri dari bidan, kader PKK dan kader keluarga berencana, langsung mendata sekaligus memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada keluarga yang berisiko stunting yang sudah diverifikasi dan divalidasi,” terangnya.
Camat Kedungadem Agus Susetyo Hardiyanto mengapresiasi pelatihan TPKini. Ia menjelaskan bahwa ini juga bagian tugas dari kecamatan.
“Kita akan menindaklanjuti kegiatan tersebut melalui kepala desa untuk mendukung program pengentasan stunting melalui APBDes dan juga melalui kewenangan-kewenangan yang ada di kecamatan, sehingga angka stunting di Kedungadem berkurang,” ujarnya. (ST10)





