SURABAYATODAY.ID, SUMENEP – Pembuat keris atau lazim disebut Mpu, biasanya adalah laki-laki. Namun di Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi, Sumenep, ada mpu yang ternyata adalah perempuan.
Bahkan, mpu itu bukan hanya satu-satunya mpu perempuan di desa yang dikenal dengan Desa Wisata Keris itu. Bahkan mpu itu adalah satu-satunya mpu perempuan di Sumenep.
Mpu Ika, begitulah sebutannya. Ketika bertemu dengan Khofifah, Mpu Ika ini menjelaskan dengan sangat detail seluruh prosesi pembuatan keris dari awal hingga akhir pembuatan. Bahkan, sebelum pembuatan beberapa keris harus dipastikan tanggal pembuatannya. Serta harus memberikan nilai estetika sekaligus pesan yang ada di dalam keris itu sendiri.
“Terima kasih Ibu Gubernur atas kehadirannya. Ini menjadi pemacu semangat kami untuk terus bekarya dan menjadikan Desa Wisata Keris ini semakin banyak diminati masyarakat Indonesia dan dunia sebagai sejarah dan warisan asli Indonesia,” harapnya.
Sebagai informasi, Desa Aeng Tong-Tong ini masuk dalam nominasi 50 anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf yang akan dimumkan pemenangnya di akhir tahun 2022. Di desa ini memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk-produk keris.
Di sana juga ditampilkan keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Galeri ini juga diperuntukkan sebagai tempat berkumpulnya para empu, kolektor, hingga pemerhati keris.
Selain itu, ada ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur Mpu yang disebut dengan penjamasan keris. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta rakyat yang menampilkan kesenian tradisional seperti saronen dan macopat. (ST02)





