

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memantau pemberian vaksin ternak di sentra peternakan sapi di Kecamatan Taman Sidoarjo, Jumat (17/6). Vaksinasi dalam upaya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini tepatnya dilakukan di peternakan milik H Kasikin yang beralamat di Tanjunganom RT 12 RW 01 Tanjungsari Taman.
Ada sebanyak 30 ekor sapi perah di sana yang disuntik vaksin di peternakan ini. Khofifah menyatakan prioritas penyuntikan vaksinasi ini diutamakan bagi sapi perah mengingat stok yang sangat terbatas.
“Saat ini prioritas untuk sapi perah,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi, dari total vaksin PMK yang diimpor oleh Kementerian Pertanian sebanyak 3 juta dosis, Jawa Timur mendapat kuota sebanyak 1,5 juta dosis. Dari jumlah tesebut sebanyak 10.000 dosis telah masuk ke Indonesia dan 1.000 dosis telah masuk di Jawa Timur pada hari selasa 14 Juni 2022.
Khofifah berharap vaksin lokal dari Pusvetma bisa segera rampung pada akhir bulan Juli atau awal Agustus. “Kebutuhan vaksin menurut kami sangat emergency. Karena percepatan transmisi penularan PMK sangat cepat,” ujarnya.
“Karena itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma,” tambah dia
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, di berbagai kesempatan bersama Forkopimda dan bupati/wali kota pada saat Rakor telah ditegaskan bahwa penanganan penyakit PMK ini membutuhkan sinergitas yang kuat sama halnya ketika menangani pandemi covid-19 baik secara vertikal maupun horisontal.
Ia melihat, untuk treatment penanganan PMK ini mirip dengan penanganan covid-19. Kemudian proses penyebaran melalui airbone ini yang menjadikan penyebaran virus PMK lenih cepat. Karenanya, ketika jarak jangkau angin kencang penularan bisa sampai jangkauan kilometer.
Maka, langkah terbaik menurut Gubernur Khofifah dalam melakukan pencegahan penularan adalah melakukan proteksi dan isolasi. Proteksi tidak dilakukan pada daerah daerah yang terdampak saja melainkan juga pada daerah yang hewan ternaknya masih terjaga sehat.
“Jadi yang sehat tolong dijaga untuk tidak keluar agar tetap sehat,” tegasnya.
Bedasarkan data dari Disnak Prov. Jatim jumlah vaksin yang diharapkan akan masuk ke Jatim sebanyak 1,5 juta dosis nantinya akan diprioritaskan untuk seluruh sapi potong dan sapi perah. Selebihnya pada sapi potong dengan pola ring vaksinasi. Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang masih sehat. Sedangkan untuk ternak yang sakit menunggu sampai sembuh. (ST02)





