SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Hari Kartini menjadi momentum untuk perempuan Indonesia membuktikan prestasi pada negeri. Di Bojonegoro, melalui Indeks Pembangunan Gender (IPG), mengalami kenaikan signifikan.
Dalam kepemimpinan pun, perempuan ikut berdaya dalam pembangunan. Bojonegoro dipimpin Bupati Anna Mu’awanah, Sekretaris Daerah Nurul Azizah, serta beberapa kepala OPD juga perempuan. Di antaranya kepala Dinas Pertanian, kepala Dinas PU BM PR, kepala Dinas PMPTSP, dan Dinas Kesehatan.
Mereka memiliki peran proporsional secara professional. ”Semua perempuan. Berkiprah dalam pembangunan,” ujar Kabid PIKP Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono.
Ia menerangkan membangun eksistensi perempuan tentu tak mudah. Namun perempuan sudah banyak yang menyadari bahwa mereka memiliki hak yang sama dengan laki-laki.
Sebutan Kartini Masa Kini pun terus menggaung dari tahun ke tahun. Untuk bidang pemerintahan, aspirasi perempuan pun dibutuhkan dan kini ditampung dalam Musrenbang Perempuan.
Sementara itu, didukung Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019, meski masih di bawah angka rata-rata provinsi dan nasional.
Tahun 2021, IPG Kabupaten Bojonegoro 90,21 dari tahun 2020, 90,17. Pemaparan tersebut disampaikan oleh DP3AKB Kabupaten Bojonegoro saat Musrenbang Perempuan, 22 Maret 2022.
Berdasarkan laman Satu Data Bojonegoro, melalui portal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), di 2019 IPG Kabupaten Bojonegoro 89,98. Semakin IPG mendekati angka 100, semakin kecil kesenjangan pembangunan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan.
IPG sendiri merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. (ST10)





