SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Kementerian Pertanian, melalui Karantina Pertanian Surabaya kembali fasilitasi ekspor coklat bubuk sebanyak 32 ton. Komoditas olahan dengan nilai Rp 1,2 miliar itu dikirim ke Australia.
Melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya komoditas milik PT Cargill Indonesia telah dilakukan pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan, oleh Karantina Pertanian Surabaya.
“Kami memastikan keamanan dan kesehatan komoditas yang akan diekspor telah sesuai dengan sanitary and phytosanitary (SPS) measures negara tujuan,” kata Cicik Sri Sukarsih saat melepas ekspor, Kamis (7/4).
Cicik menambahkan, bahwa untuk percepatan layanan sertifikasi ekspor, pihaknya memberikan layanan inline inspection ke eksportir sebagaimana peraturan yang ada. Selain menpercepat, layanan ini juga ditujukan untuk memitigasi risiko organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), dalam rangkaian proses produksi eksportir.
Manager PT Cargill Indonesia, Agung Ketika mengatakan, Karantina Pertanian Surabaya telah memberikan layanan terbaiknya, khususnya bagi layanan sertifikasi ekspor.
“Keberhasilan kami dalam mengembangkan sayap hingga makin banyak pasar ekspor, tak terlepas atas dukungan dan peran Karantina Pertanian Surabaya,” kata Agung.


Sebagai informasi, pada saat yang sama Presiden RI, Jokowi Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor komoditas pertanian berupa pinang biji. Dengan total volume 126 ton senilai Rp 4,069 milliar. Komoditas unggulan asal sub sektor perkebunan ini menunjukan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan.
Tercatat secara nasional ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp. 2,85 triliun.
Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.
“Saya tugaskan Menteri Pertanian untuk menyiapkan varietas komoditas pertanian unggulan yang bagus dan baik agar menghasilkan komoditas yang unggul,” ujar Presiden Jokowi. (ST11)





