SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Dalam rangka mengembangkan UMKM di Jawa Timur, pemprov terus melakukan sejumlah langkah untuk memperkuat layanan pembiayaan berbasis financial technology (fintech). Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan, bahwa perkembangan Fintech hari ini harus ditangkap sebagai peluang sekaligus menjawab kekosongan celah celah yang banyak dibutuhkan oleh para pelaku pelaku UMKM untuk mengakses pembiayaan.
“Kita mengetahui bahwa sekarang banyak sekali pembiayaan mapun kredit lunak namun para pelaku usaha juga membutuhkan pembiayaan berbasis equitas atau modal. Karenanya perlu duduk bersama membahas detail program pembiayaan fintech bagi UMKM seperti apa,” ujar Wagub Emil saat menemui Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta di Kantor OJK, Gedung Wisma Mulya II, Jakarta, Kamis (10/3).
Dengan menggandeng OJK yang fokus pada segala hal terkait Fintech ini, lanjut Emil, akan memberikan sinergi dan kolaborasi yang nantinya bisa membuat platform yang bisa diakses oleh para pelaku UMKM.
Selain itu, calon wirausaha yang akan melakukan usaha melalui mitranya menanamkan modalnya yang dalam Fintech dikenal sebagai Crowdfunding atau urun dana dari sejumlah besar orang untuk memodali suatu proyek atau usaha.
“Kedatangan kita ke OJK ini yang akan terus kita dalami sehingga para pelaku UMKM sebagai Crowdfunding dari Jawa Timur bisa terwujud,” tegasnya.
Melihat kondisi tersebut, Emil melanjutkan, bahwa Pemprov Jatim melalui Dinkop UMKM Prov. Jatim secara gradual akan menyosialisasikan sekaligus mengintensifkan berbagai langkah besar secara bersama sama untuk mendorong UMKM berdaya saing dan naik kelas.
Di sisi lain, kedatangan Emil ke OJK ini salah satunya mendiskusikan sekaligus ingin mendapatkan informasi yang memadai terkait dengan penyelenggaraan kegiatan usaha layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi dan penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi. (ST02)





