SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjadi narasumber pada pembukaan PKN Tingkat II Provinsi Jawa Timur dan Penandatanganan Naskah Kesepakatan Bersama (MoU) antara Pemerintah Kota Blitar dengan Provinsi Jawa Timur di Gedung BPSDM Jatim, Jalan Balongsari Tama Surabaya. Di hadapan peserta PKN Tk. II, Gubernur Khofifah juga memaparkan, saat ini pemerintah menghadapi 6 tantangan besar (megatrends) menyongsong 2030.
Yaitu globalisasi, krisis lingkungan dan energi, perubahan demografi, era digital, konvergensi teknologi, serta individualisme dan pluralisme.
Khofifah menyebut perlu adanya paradigma baru dalam sistem pemerintahan. Seperti perubahan budaya kerja melalui kerja keras dan kerja cerdas, disiplin dan taat norma, jujur dan bertanggung jawab, serta kerjasama, sinergi dan kolaborasi.
“Bagaimana kita kerja keras, kerja Cerdas, ikhlas dan tuntas diikuti dengan profesionalisme yang tinggi disiplin taat norma dan seterusnya ini menjadi bagian yang sangat penting kalau kultur bekerja kita bisa terinternalisasi dalam diri kita masing-masing lalu bersama- sama kita terapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, selain itu perlu diikuti dengan perubahan mindset. Yaitu mindset dari penguasa menjadi pelayan, dari perilaku tertutup dan reaktif menjadi berfikir terbuka dan proaktif inovatif, dari terkotak-kotak menjadi bersinergi dan berkolaborasi, dari berfikir sesaat menjadi berfikir strategis, penyelenggaraan wewenang menjadi menjalankan peran, dan dari trouble shooting menjadi trouble solving.
“Juga perubahan dalam tata kelola atau manajemen yang modern dan profesional, partisipatif dan inovatif, serta efektif, efisien dan akuntabel,” paparnya.
“Setelah itu baru dilihat bagaimana sesungguhnya proses internalisasi berbagai nilai itu menjadi patron yang akan memberikan referensi pada cara-cara kerja kita ke depan,” tambah Khofifah.
Sementara itu, Kepala LAN RI Adi Suryanto secara spesifik menyampaikan bahwa pada pelaksanaan PKN II akan menggunakan metode experience learning dimana tidak akan ada lagi metode menghafalkan konsep-konsep tetapi lebih pada pengalaman dari masing-masing peserta PKN.
“Tidak akan ada lagi ada hafalan konsep-konsep lalu ujian, tetapi bagaimana kita belajar dari pengalaman masing-masing kemudian didiskusikan dan terkahir ada presentasi inovasi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama ia menekankan penting kehadiran pemerintah di tengah masyarakat utamanya di saat masyarakat sedang menghadapi permasalahan pelik, seperti saat ini. Bagaimana ASN yang merupakan bagian dari pemerintah tetap dapat memberikan layanan terbaik bagi masyarakat luas.
“Kuncinya adalah kehadiran, bagaimana kehadiran pemerintah dapat memberikan manfaat buat masyarakat, itu yang lebih penting,” ucapnya.
Pada PKN Tk. II kali ini bertajuk Smart Goveranance Mewujudkan Kebangkitan Ekonomi Nasional. PKN Tk. II tahun 2022 diikuti oleh 60 orang peserta terdiri dari 24 peserta dari provinsi selain Jatim, 29 peserta dari Kabupaten Kota di Jatim dan 7 peserta dari prov. Jatim. PKN Tk. II tahun ini dilaksanakan selama 101 hari kerja. Di mulai dari tanggal 16 Februari sampai 10 Juni 2022. 21 hari pembelajaran klasikal, 6 hari pembelajaran virtual dan 74 hari kalender nonklasikal di tempat kerja masing-masing. (ST02)





