SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP swasta agar membentuk program peningkatan kompetensi guru. Langkah tersebut diharapkan agar tidak ada lagi perbedaan antara sekolah negeri dan swasta.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan melalui virtual dalam rapat koordinasi MKKS se-Kota Pahlawan. Kegiatan berlangsung di Hotel Wyndham Kota Surabaya, Rabu (16/2).
“Saya berharap ada sumbangsih yang diberikan kepada Pemkot Surabaya. Sehingga cita-cita saya, bahwa tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta bisa terwujud, agar anak-anak kita bisa memulai pendidikan,” katanya.
Ia menyampaikan, agar para pengurus MKKS SMP swasta, segera membuat prioritas terkait sarana dan prasarana di sekolah masing-masing. Ia berharap, sebelum masa jabatannya berakhir, semua sarana dan prasarana tersebut sudah terpenuhi.
“Semua sarana dan prasarana sekolahan, semua kebahagiaan guru, dan semua kompetensi guru harus sudah terpenuhi sebelum tahun 2024,” pintanya.
Untuk mewujudkan hal itu, Eri Cahyadi menyatakan membutuhkan dukungan dari semua pengurus MKKS SMP Swasta. Ia meyakini, bahwa guru dan kepala sekolah adalah orang-orang hebat yang telah mendidik anak-anak di Kota Surabaya.
“Saya butuh kekompakan Panjenengan (Anda) semua, karena itu akan menjadi amal jariyah saya dan Panjenengan semua di kemudian hari,” terangnya.
Dalam arahannya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengajak para pengurus MKKS SMP swasta berkolaborasi menjadi bagian perubahan pendidikan. Yakni, dengan cara memastikan kompetensi guru, serta sarana dan prasarana sekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh berpesan, agar seluruh kepala sekolah bisa memberikan semangat dan motivasi kepada siswanya. Tujuannya, adalah membangun karakter para peserta didik yang hilang selama pandemi Covid-19.
“Terutama membangun ikatan emosional antara kepala sekolah dengan guru dan siswanya. Maka kepala sekolah harus mampu membangun empati dan sikap humanis kepada siswa,” pungkasnya. (ST01)