SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Komunitas Begandring dan Roode Brug Soerabaia menyusun 10 Naskah Entri Ensiklopedia Kearifan Lokal Surabaya. Naskah tersebut sudah diserahkan ke Pemkot Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Prof Purnawan Basundoro menyampaikan, 10 entri ensiklopedia kearifan lokal Surabaya tersebut menjadi sebuah langkah awal. Sebab, masih banyak entri-entri lain yang belum tertulis utuh dan dialihmediakan yang tersebar di masyarakat.
“Kami sepakat bahwa ini merupakan kerja bersama untuk Kota Surabaya. Dan, jika ini terwujud, sebuah ensiklopedia yang besar akan jadi pertama untuk tataran sebuah kota,” kata Prof Purnawan Basundoro.
Di sisi lain, guru besar ilmu sejarah tersebut menilai, bahwa inisiatif menyusun ensiklopedia ini merupakan sebuah ide yang luar biasa. Apalagi, dalam proses penyusunannya, tak hanya dilakukan Dispusip bersama FIB Unair, tetapi juga melibatkan berbagai komunitas dan elemen masyarakat.
“Karena itu, ensiklopedia ini jangan hanya terbatas dicetak, tapi kami mendorong pemkot untuk menyediakan satu jendela di web sehingga nanti entri-entri lain bisa dimasukkan. Masyarakat bisa melihatnya,” papar dia.
Purnawan juga berharap ke depan ensiklopedia ini juga harus menjadi sesuatu yang dinamis. Artinya, dapat berkembang terus dan entri di dalam bertambah.
“Pada hari ini kita mulai dengan 10 entri, tetapi dalam 2-3 sampai puluhan tahun ke depan, entri kita ini harus terus bertambah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Roode Brug Soerabaia, Ady Setyawan menyatakan mengapresiasi langkah yang dilakukan Dispusip dalam upaya menjaga memori kolektif atau ingatan bersama melalui naskah ensiklopedia. Menurut dia, memori kolektif inilah yang dapat membentuk jati diri sebuah kota.
“Memori kolektif inilah yang membentuk jati diri kota. Jangan sampai generasi selanjutnya itu tidak tahu siapa Gombloh atau Benteng Kedung Cowek,” kata Ady.
Apalagi, Ady menilai, dalam proses menyusun naskah ensiklopedia tersebut, terjalin suatu kerja sama yang baik antara pemerintah, komunitas dan akademis. Karenanya, pihaknya berharap, langkah sinergi ini dapat terus terjalin dan berkelanjutan.
“Memang butuh kolaborasi seperti ini. Semoga ini tetap terjaga dan kita terus semangat menggali (informasi) lebih banyak lagi untuk kota kita Surabaya,” pungkasnya. (ST01)