SURABAYATODAY.ID, LUMAJANG – Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa memberikan keterangan atas kerusakan fisik fasilitas umum dan rumah warga akibat terjangan guguran awan panas Gunung Semeru. Dikatakan, Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang dan BNPB sedang melakukan pendataan dan kategorisasi.
Data ini menjadi acuan dalam menentukan langkah rekonstruksi, termasuk besaran bantuan yang diperoleh korban erupsi Gunung Semeru.
“Kerugian materil dan dampak lainnya dari APG Gunung Semeru masih dalam pendataan,” katanya kembali.
Khofifah menyebut dirinya sengaja berkantor di Kabupaten Lumajang guna memastikan konsolidasi penanganan dan koordinasi pencarian, penyelamatan, evakuasi dan penanganan pengungsi berjalan efektif dan tidak ada yang terlewat. Ia juga ingin memastikan seluruh kebutuhan dasar warga meliputi makanan, minuman, pakaian, dan obat-obatan tersedia.
Khofifah juga melakukan pemantauan situasi Kabupaten Lumajang yang terdampak APG Gunung Semeru dengan menggunakan helikopter bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Khofifah pun melihat langsung kondisi putusnya jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Pronojiwo dan Candipuro akibat APG Gunung Semeru.
Khofifah memaparkan, berdasarkan hasil rapat bersama BNPB dan Pemkab Lumajang, maka diputuskan bahwa posko utama bertempat di Pendapa Kabupaten Lumajang. Sedangkan posko lapangan berada di kecamatan Pasirian.
Seluruh data informasi berupa gambar peta, data data bencana, foto foto lokasi kejadian dan lain lain ditempatkan dan ditampilkan di Kecamatan Pasirian.
“Posko ini akan dikomandani oleh Komandan Satuan Tugas Penangananan Bencana Erupsi Semeru yaitu Danrem 083/BDJ,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kembali guguran awan panas, Khofifah meminta warga untuk tidak beraktivitas dan menjauhi aliran sungai sepanjang daerah Mujur dan Curah Kobokan. (ST02)





