SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua sekolah di Surabaya, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan yang ketat. Ia menegaskan bahwa setiap sekolah yang akan melakukan PTM harus mendapatkan penilaian dari Satgas Covid-19 Surabaya.
“Saya ingin semua sekolah di Surabaya dibuka, mulai dari SD-SMP saya ingin tatap muka (PTM). Tapi harus menjalankan asesmennya dulu,” kata dia.
“Kalau lulus asesmen baru dibuka. Tapi kalau belum lulus asesmen, berarti sekolah itu belum siap melaksanakan PTM,” lanjut Eri.
Hal ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional dan Forum Ilmiah Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan yang digelar di Graha Sawunggaling, komplek gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Selasa (23/11). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa saat ini boleh atau tidak boleh dibukanya sekolah itu bukan karena Pemkot Surabaya melarang.
Tetapi, pemkot berusaha memastikan bahwa pihak sekolah sudah menjalankan asesmen dan mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid terlebih dahulu, sebelum melaksanakan PTM.
“Anak-anak yang ikut PTM harus melalui persetujuan orang tuanya, meskipun sedikit yang masuk harus tetap digelar PTM,” tambah dia.
Eri juga menjelaskan bahwa dinyatakan setelah lulus asesmen, maka masing-masing sekolah harus melakukan simulasi. Setelah evaluasi dinilai berhasil, maka sekolah itu diperbolehkan untuk membuka dan melaksanakan PTM.
“Maka, mulai saat ini kita belajar menerapkan prokes. Insya Allah, saya pastikan lagi harus ada izin dari orang tuanya. Kalau saya bilang hari ini buka, ya harusnya hari ini sudah bisa buka,” katanya kembali.
“Masio (meskipun) siswanya 5 sampai 10 orang , ya kita buka. Kalau kita yakin melakukan ini (PTM), yang lainnya saya yakin akan ikut. Kalau tidak ada yang yakin, kapan mulainya? Bismillah saja,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga penting peran kepala sekolah serta guru dalam mengawasi dan mengawasi prokes para siswa-siswi saat di sekolah. Dia juga mengingatkan, agar para wali murid turut danil dalam mengawasi anak-anak setelah mengikuti PTM di sekolah.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri berharap, sebelum sekolah dibuka, ia meminta warga Kota Surabaya untuk mengedukasi diri sendiri tentang pentingnya prokes. Bukan itu saja, saya juga ingin para wali murid, kepala sekolah dan guru SD – SMP se-Surabaya, turut serta mengedukasi anak-anak sebelum mengikuti PTM di sekolah. (ST01)





