SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim menjadi motor penggerak lokomotif kebangkitan ekonomi di Jatim pasca pandemi Covid-19. Kontribusi dan partisipasi HIPMI Jatim diharapkan mampu memberikan spirit, motivasi dan penguatan sebagai bagian kebangkitan ekonomi masyarakat.
“Di masa yang masih dalam bayang-bayang pandemi ini butuh langkah-langkah ekstra ordinary melalui upaya bersama yang tidak lagi bersifat business as usual agar kita bisa bangkit bersama-sama,” kata Khofifah dalam acara pelantikan dan pengukuhan pengurus BPD HIPMI Jatim masa bakti 2021-2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (27/10).
Khofifah mengatakan, dalam sejarahnya, HIPMI tidak hanya sekedar mencetak para pengusaha atau entrepreneur. Sebaliknya, HIPMI mampu mencetak para pemimpin atau leader di berbagai bidang.
Artinya pembibitan yang dilakukan di HIPMI tidak sekedar menyiapkan para strong entrepreneurship tapi juga strong leadership. “Antara strong entrepreneurship dan juga strong leadership inilah yang harus saling menyatu. Banyak sekali organisasi kemasyarakatan yang memiliki leadership cukup bagus, tetapi manajerial skill-nya harus ditempa. Terimakasih HIPMI menyiapkan kemampuan manajerial skill tersebut,” katanya.
Menurutnya, tantangan ke depan ditambah dengan perkembangan teknologi digital menuntut segala sektor untuk beradaptasi, tak terkecuali di sektor ekonomi. Ia berharap, HIPMI Jatim mampu membangun optimisme agar bisnis atau lapangan usaha tetap bisa bertahan di era ini.
Diterangkan, anak muda harus jadi pemenang sebagai pengusaha tangguh menghadapi setiap tantangan. Pengusaha muda juga harus mampu melakukan transformasi menggunakan teknologi digital dalam mengelola nilai tambah industrialisasi dan jasa.
“Berbagai inovasi dan kebiasaan baru sosiopreneur tersebut menjadi penanda atau bentuk adaptasi HIPMI berkontribusi dalam pembangunan, sesuai tuntutan zaman,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming mengatakan bahwa hingga saat ini HIPMI tidak hanya melahirkan kader entrepreneur tapi juga kader pemimpin. Beberapa kader HIPMI tersebut seperti Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.
“Dulu ada yang bilang anak muda jangan melek politik karena politik tidak bagus. Menurut saya ini pemikiran salah, karena politik kita bisa berbuat banyak,” katanya.
“Kalau kita mau jadi orang kaya, kita bisa jadi entrepreneur, tapi kalau kita mau berbagi dan menolong bangsa dan negara ini serta menolong banyak orang kita harus ikut politik karena melalui kebijakan politik kita bisa membantu orang,” terangnya. (ST02)





