SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Setelah Kebun Binatang Surabaya (KBS), dua tempat wisata yang dikelola Pemkot Surabaya segera dibuka. Dua tempat wisata ini adalah Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, menyatakan pembukaan tinggal menunggu QR Code PeduliLindugi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selain itu pihaknya menunggu regulasi dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Kepala DKPP Surabaya Yanuar Herlambang menyatakan bahwa SOP protokol kesehatan di KRM maupun Tahura sudah siap. Sebelumnya KRM dan Tahura juga sudah pernah dilakukan asesmen oleh Satgas Covid-19 Surabaya.
“Kami masih tunggu QR Codenya PeduliLindungi. Beberapa hari sudah buat surat pengajuan,” kata Herlambang, Rabu (6/10).
Ia mengungkapkan, sebenarnya SOP protokol kesehatan di KRM maupun Tahura sudah lama dipersiapkan. Apalagi, sebelum adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), KRM juga sudah pernah dilakukan buka tutup.
Dalam buka-tutup tersebut, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Itu juga sudah pernah diasesmen (Satgas Covid-19), kapasitas (KRM) kita sekitar 300-an (pengunjung),” jelasnya.
Karenanya, Herlambang memastikan bahwa seluruh kesiapan protokol kesehatan di KRM dan Tahura sudah matang. Sehingga ketika regulasi QR Code PeduliLindungi dan Inmendagri turun, pembukaan KRM dan Tahura bisa langsung dilakukan.
“Kalau buka ya (Prokes sudah) matang, bisa buka kalau PeduliLindunginya dapat. Nunggu regulasi (Inmendagri) juga. Sabar dulu, supaya sama-sama aman,” tambahnya.
Sedangkan untuk mekanisme, Herlambang menyebutkan, nantinya pihaknya akan melakukan pengawasan jumlah pengunjung dengan menggunakan kartu di pintu masuk. Kartu ini untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk ke area lokasi maksimal 300 orang.
“Jadi kami kontrolnya pakai kartu. Kartunya jumlahnya 300, kalau itu habis ya tutup. Menunggu ada pengunjung yang keluar, baru pengunjung lain masuk. Itu yang diterapkan, gantian,” papar dia.
Namun ia mengutarakan meski Tahura atau KRM belum diperbolehkan beroperasi, Herlambang memastikan, bahwa untuk perawatannya rutin dilakukan setiap hari. Apalagi, saat ini pihaknya sedang menyiapkan destinasi foto dan jogging track.
“Perawatannya setiap hari. Teman-teman kan juga ada kegiatan membentuk jogging track, membuat destinasi untuk foto-foto,” pungkasnya. (ST01)





