SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima bantuan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Kota Pahlawan. Bantuan itu berasal dari berbagai stakeholder yang diserahkan melalui posko ‘Surabaya Peduli’.
Kali ini, bantuan tersebut datang dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero), Tbk Kantor Cabang Surabaya berupa rapid antigen sebanyak 2.000 test. Ada pula bantuan dari Dutch Business Network (DBN) berupa 255 paket sembako yang berisi beras 2,5 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter.
Bantuan lainnya datang dari PT Nestle berupa 300 karton minuman kurma. Bantuan itu juga datang dari Yayasan Bersama Indonesia Sehat berupa satu unit ambulans untuk pinjam pakai kepada Pemkot Surabaya. Ada pula bantuan dari PT Mitra Informatika yang memberikan bantuan berupa satu unit ambulans yang dihibahkan kepada Pemkot Surabaya.
Secara simbolis, bantuan tersebut diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan Senin (27/9). Hendro Gunawan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh berbagai stakeholder kepada Pemkot Surabaya.
Ia yakin, bantuan tersebut sangat bermanfaat dalam menangani pandemi Covid-19. “Alhamdulillah saat ini Kota Surabaya sudah menjadi level 1 berdasarkan asesmen situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ini bukan hanya karena Pemkot Surabaya, tapi juga peran bapak ibu semua,” kata Hendro.
Meski demikian, Hendro mengimbau masyarakat tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Menurutnya, penerapan prokes ketat dapat menjaga diri maupun orang lain dari penularan Covid-19.
“Tetapi yang terpenting adalah doa, dukungan, dan peran serta bapak ibu semua bagaimana kita menerapkan prokes. Termasuk di lingkungan Pemkot Surabaya. Sehingga, kesehatan kita semua tetap terjaga,” imbaunya.
Hendro juga mengajak para stakeholder untuk bergotong royong dan bahu-membahu dalam upaya menggerakkan kembali roda perekonomian di Kota Surabaya. Terutama, membangkitkan kembali sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sangat terpukul selama masa pandemi Covid-19.
“Kemudian, mungkin nanti akan ada bantuan dari bapak ibu berupa pelatihan-pelatihan untuk pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK). Sehingga, sektor di seluruh UMKM kita bisa bergerak,” ujarnya.
Dia mencontohkan, dalam upaya memberdayakan UMKM, pemkot telah meluncurkan aplikasi E-Peken (Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo). Aplikasi itu berguna untuk mempermudah transaksi antar pembeli, pedagang kelontong, koperasi, dan UMKM yang ada di Kota Pahlawan.
“Kita wajibkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka melalui aplikasi tersebut. Tujuannya untuk kesamaan pemberdayaan ekonomi. Teman-teman ASN ini bisa membantu, dari sisi UMKM mereka bisa mendapatkan harga yang pantas,” pungkasnya. (ST01)





