• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Sambangi Petani Milenial Organik di Magetan, Wagub Emil Sampaikan 3 Poin Penting

by Redaksi
Jumat, 24 September 2021
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak didampingi Bupati Magetan Suprawoto meninjau kerja nyata hasil produksi pertanian organik berupa beras di Desa Sumursongo, Kecamatan Karas, Magetan.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak didampingi Bupati Magetan Suprawoto meninjau kerja nyata hasil produksi pertanian organik berupa beras di Desa Sumursongo, Kecamatan Karas, Magetan.

SURABAYATODAY.ID, MAGETAN – Bertepatan dengan Hari Tani Nasional (HTN), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau kerja nyata hasil produksi pertanian organik berupa beras di Desa Sumursongo, Kecamatan Karas, Magetan, Jumat, (24/9). Pertanian organik ini diprakarsai Gerakan Milenial Cemerlang (GEMILANG) dan Gerakan Magetan Pertanian Organik (GEMPOR).

Didampingi Bupati Magetan Suprawoto, Kepala Desa Sumursongo Rubangi serta jajaran Dinas Pertanian Magetan, Wagub Emil meninjau sekaligus mengevaluasi kebutuhan tambahan dari para petani milenial organik. Menurutnya, sebuah program tidak bisa sekali dilaksanakan, tetapi harus berkelanjutan agar mengetahui apa hambatan di lapangan.

Dari hasil pemaparan yang disampaikan, ada tiga poin yang didapatkan. Yakni sertifikasi tanah, packaging dan branding produk serta regenerasi petani.

BACA JUGA:  Silaturahmi dan Ziarah ke KH Fathurrahman Poleng, Wagub Emil: Eksistensi Kiai di Jatim Berpengaruh Positif Bagi Sejarah Indonesia

Pertama, tentang sertifikasi tanah. Menurutnya, pada aspek legalitas negara, persoalan sertifikasi tidak bisa instan. Karena ada beberapa siklus untuk tanah dianggap sudah benar-benar kadar kimianya berkurang.

“Meski belum disertifikasi, produk ini akan tetap dipasarkan sebagai produk organik,” kata Wagub Emil.

Kedua, branding dan packaging menjadi tugas koordinator GEMILANG untuk menindaklanjuti tantangan berikutnya. Yakni dengan cara memperkenalkan produk ke perkotaan seperti mentik susu, mentik wangi dan varietas 32.

“Kita tidak ingin ketika teman-teman menanam tapi kesulitan menjual,” ujarnya.

Ketiga, regenerasi petani. Dikatakannya, agar regenerasi petani berjalan dengan baik, Emil meminta anak muda meningkatkan pendidikan atau wawasannya agar bisa membuka lahan. Meski luasan lahan sedikit, namun ketika dibedah isi kepala anak-anak muda dari Sumursongo bisa mendapat puluhan hektare lahan karena dibimbing mentor dan banyak melakukan pembelajaran.

BACA JUGA:  Kunjungi Markas Kodim Bojonegoro, Ini Pesan Pangdam V Brawijaya

“Ini yang harus kita kejar. Makanya, Hari Tani menjadi momentum melakukan regenerasi petani,” tuturnya.

Selain meningkatkan wawasan, Wagub Emil mengusulkan kepada bupati Magetan dan kepala desa Sumursongo agar membuat konsep 1 kelompok per 10 ha. Jadi, 10 ha lahan digarap petani, tetapi ada 1 kelompok tani milenial yang membantu untuk mengubah polanya.

“Jadi bukan regenerasi langsung ganti petani. Bukan juga menggarap lahan sendiri. Tetapi, bekerjasama dengan petani yang ada untuk kemudian menghasilkan bantuan-bantuan seperti sertifikasi satu kelompok serta dari sisi penjualan sistemnya bagi hasil dari penambahan produktivitas,” jelas mantan bupati Trenggalek tersebut.

BACA JUGA:  Wagub Emil Optimistis Industri Kreatif di Gresik Terus Tumbuh Saat Pandemi

Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan, melalui gerakan petani organik semacam ini, mengembalikan kesadaran masyarakat terkait pertanian yang sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, menumbuhkan sebuah harapan bahwa hidup di desa bukan terpaksa melainkan pilihan.

“Ada harapan salah satunya seperti yang dilakukan Gemilang dan GEMPOR, sehingga petani menjadi lebih baik utamanya dari sisi pendapatan,” ungkapnya.

Ke depan, Suprawoto dan jajaran akan melengkapi alat-alat petani milenial yang masih sederhana. Seperti pemilah beras, pengering atau open gabah dan alat vakum untuk packaging.

“Dengan demikian, harapan dan semangat anak muda hidup di desa semakin tumbuh tanpa harus merantau ke perkotaan,” pungkasnya. (ST02)

Tags: Hari Tani NasionalMagetanPetani Milenial OrganikWagub Emil Dardak
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In