SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Laut Natuna menjadi saksi gelaran latihan pertempuran laut yang melibatkan dua kapal perang TNI Angkatan Laut dan dua kapal perang milik The Republic of Singapore Navy (RSN) pada Kamis (16/9). Kedua negara sahabat saat ini terlibat dalam latihan perang bersama yang bertajuk Latma Eagle Indopura 2021.
Latihan yang telah memasuki Fase Manuver Lapangan, ditandai dengan dilaksanakannya serial latihan Photo Exercise (Photoex). Di mana dua unsur KRI dari jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmada II, yakni KRI Diponegoro-365 dengan Komandan sekaligus Dansatgas Latma Eagle Indopura 2021, Letkol Laut (P) Adam Tjahja Saputra dan KRI Malahayati-362 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Nurulloh Zemy Prasetyo berhasil melaksanakan Photoex dengan membentuk gugus tugas formasi iring-iringan di perairan Batam, Selat Singapura dan Laut Natuna.
Selain keduanya, Latihan Photoex Latma Eagle Indopura 2021 melibatkan helly panther dan pesawat Cassa TNI AL. Sedangkan dari Angkatan Laut Singapura adalah Kapal RSS Tenacious-71, kapal RSS Justice-18 dan pesawat udara F50.
Dalam latihan ini seluruh kapal membentuk berbagai formasi tempur dan dilakukan pengambilan foto serta video dari udara. Saat latihan berlangsung, unsur keselamatan baik personel maupun material sangat diperhatikan pada waktu pembentukan formasi.
Dansatgas mengungkapkan bahwa fase manlap akan berlangsung hingga Minggu (18/9), karenanya beberapa serial latihan telah menunggu untuk dilaksanakan oleh kedua delegasi. Seperti Search and Rescue Exercise (Sarex), Encounterex, dan lainnya.Untuk itu selama manlap berlangsung seluruh kapal perang tetap berada di laut.
Adam mengatakan jika latihan bersama ini mendapat apresiasi penuh dari Pangkoarmada II Laksda TNI Dr.Iwan Isnurwanto yang menyampaikan bahwa keterlibatan TNI AL khususnya Koarmada II dalam Latma Eagle Indopura 2021 merupakan suatu kebanggaan.
“Karena itu Pangkoarmada II meminta agar satgas menunjukkan yang terbaik pelaksanaan latihan, sebab latihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme dan kerjasama antara kedua negara di bidang kelautan,” ungkapnya.
“Beliau percaya latihan ini akan meningkatkan hubungan bilateral serta memberikan nilai positif yang akan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara,” ujar Adam.
Ia menambahkan bahwa latihan bersama dengan RSN yang menjadi agenda rutin keduanya, juga sejalan dengan kebijakan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, di bidang pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi yang bersinergi, dan mempunyai interoperabilitas tinggi. (ST03)