SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pembelian seragam sekolah belakangan ini menjadi sorotan. Sebab ada yang mengeluh ke DPRD Surabaya tentang kewajiban membeli seragam.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan tidak semua wali murid mampu untuk membeli seragam untuk anaknya. Ia menandaskan tidak ada kewajiban murid membeli seragam baru.
“Tidak ada lagi yang diwajibkan untuk beli seragam. Pakai baju bebas pun diperbolehkan kalau tidak ada seragamnya,” ujar Eri.
Ia menegaskan, jika masih ada sekolah yang menjual ataupun mewajibkan muridnya untuk membeli seragam, wali murid diminta untuk segera melaporkan hal tersebut ke Dispendik Kota Surabaya. Selajutnya, Dispendik akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tersebut.
“Jika masih ada sekolah yang seragamnya bayar akan dilaporkan ke Dispendik. Sebab, sudah ada kesepakatan dengan seluruh kepala SD, SMP negeri maupun swasta di Surabaya,” pungkasnya
Eri meminta kepada seluruh lembaga pendidikan mulai dari jenjang SD hingga SMP untuk memberikan form kepada setiap wali murid. Melalui form tersebut, mereka dapat menyampaikan kondisi keluarganya apakah masuk dalam MBR atau tidak.
“Dari situ pemkot bisa memetakan mana keluarga yang membutuhkan intervensi. Di situlah pemerintah hadir. Surabaya ini kan budayanya gotong-royong, bahu-membahu,” katanya.
Selain itu, ia menyebut, banyak menerima pesan dari berbagai kalangan terkait program orang tua asuh. Mereka menyatakan kesediaanya untuk menjadi orang tua asuh. Ini menunjukkan, bahwa warga Surabaya memiliki empati untuk bergotong-royong membantu sesama.
“Hari ini banyak yang mengirimkan pesan ke saya, mereka mau menjadi orang tua asuh. Inilah kehebatan warga Surabaya,” sebutnya.
Ia kembali memastikan, tidak ada lagi penjualan seragam di koperasi sekolah. Para murid juga tidak diharuskan untuk membeli dan menggunakan seragam sekolah. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah murid-murid dapat mengikuti proses pembelajaran baik itu secara luring (PTM) atau secara daring.
“Kita biarkan masuk dulu. Biar pendidikannya jalan dulu,” ujar Eri. (ST01)





