SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Data dari Satgas Covid-19 Nasional per 31 Agustus 2021 menyebutkan Jawa Timur telah terbebas dari zona merah. Artinya, dari 38 kabupaten/kota di Jatim tidak ada lagi yang di zona itu.
Sesuai status zonasi peta resiko Covid-19 yang dapat diakses di https://covid19.go.id/peta-risiko, ada 18 kabupaten/kota yang berada di zona kuning. Yaitu Sidoarjo, Sumenep, Mojokerto, Lamongan, Pamekasan, Pasuruan, dan Kota Surabaya. Selain itu Banyuwangi, Probolinggo, Sampang, Ngawi, Situbondo, Bojonegoro, Bangkalan, Tuban, Jombang, Kota Pasuruan dan Bondowoso.
Sementara 20 kabupaten/kota sisanya berada di zona oranye. Yakni Ponorogo, Kota Madiun, Madiun, Blitar, Tulungagung, Kota Malang, Nganjuk, Lumajang, Jember, Kota Mojokerto, Trenggalek, Malang, Magetan, Gresik, Kota Kediri, Pacitan, Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kota Probolinggo.
Atas capaian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak baik Forkopimda, Pemkab/Pemkot, tenaga kesehatan (nakes) , perguruan tinggi, tokoh agama, media dan seluruh masyarakat Jatim karena telah bersama-sama kerja keras menghadapi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah Jatim hari ini dinyatakan satgas Covid-19 nasional bebas zona merah. Terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bekerja keras dan berjuang. Mari terus patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menunju Jatim Bangkit,” ungkapnya, Rabu (1/9).
Menurut Khofifah, mengatahui posisi zonasi sebuah daerah saat ini menjadi sesuatu yang penting. Karena perkembangan zonasi peta risiko Covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan.
Terlebih, adanya pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai telah banyak membatasi dan mempengaruhi aktifitas masyarakat di hampir seluruh sektor. Utamanya, di tengah masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.
“Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan zonasi peta risiko sebuah daerah, selain posisi levelnya. Seperti Kota Surabaya saat ini masuk zona kuning dan berada di level 3, itu akan berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil oleh Pemkot Surabaya. Begitu juga daerah yang lain,” jelas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Untuk itu, Khofifah meminta agar semua pihak terus bersinergi dan berupaya dalam menghadapi pandemi ini. Banyak sisi yang harus diperhatikan. Termasuk percepatan vaksinasi di Jatim. Untuk di sisi hulunya adalah penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi.
“Ini harus kita jaga dan prioritaskan. Insya Allah secepatnya akan bisa makin terkendali. Tentunya dengan terus bersinergi, guyub rukun, dalam memaksimalkan ikhtiar ini,” pintanya. (ST02)





