SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti menegaskan Pemkot Surabaya akan memastikan hak-hak anak terpenuhi. Seperti, hak pendidikan, pengasuhan, dan kesehatan.
Di sela mendampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi rumah beberapa anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya karena Covid-19, Antiek mengatakan bahwa mereka akan tetap mendapatkan pendidikan yang layak. “Kesehatannya juga. Mereka harus mendapatkan intervensi kesehatan. Termasuk hak pengasuhan, mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, bisa melindungi, menjaga,” ungkapnya, Sabtu (21/8).
Ia mengatakan, jika ada warga Surabaya yang ingin membantu atau menjadi orang tua asuh untuk anak-anak itu dapat ke kantor DP5A. Cara lain yakni menghubungi call center 112.
“Juga bisa langsung menghubungi hotline kami di nomor 08113345303,” terang dia.
Antiek menyatakan Pemkot Surabaya berencana membangun asrama yang bisa ditinggali oleh anak-anak ini. Artinya, jika anak-anak tidak ada yang mengasuh, mereka dipersilakan tinggal di asrama.
“Kalau tidak (ada keluarga yang bisa mengasuh, melindungi, menjaga), maka pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal,” terang Antiek.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam kunjungannya mengajak seluruh warga Surabaya untuk meletakkan ego. Ia mengajak pula warga bergotong-royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak itu.
“Inilah saatnya kita meletakkan egoisme kita, saling bahu membahu dan bagaimana bergotong royong untuk masa depan mereka,” katanya. (ST01)





