SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Di balik keberhasilan pasangan bulutangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo, ternyata ada prestasi membanggakan lain di even tersebut. Prestasi itu adalah diukir oleh guru mata pelajaran Bahasa Inggris dari SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya.
Namanya Qomarul Lailah. Perempuan yang akrab disapa Lia ini terpilih menjadi wasit perempuan dari Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, M. Aries Hilmi. Ia menyatakan bangga atas terpilihnya Lia menjadi wasit. Bagi dia, dengan pengalaman yang diraih tersebut dapat dapat menumbuhkan semangat baru baik guru maupun pelajar yang ada di Kota Pahlawan.
“Luar biasa ada guru kita yang menjadi wasit di event internasional. Semangat inilah yang kita harapkan dan mampu mewarnai guru-guru yang ada di Kota Pahlawan,” kata Aries Hilmi.
Ia menjelaskan, sebenarnya sosok Lia ini sudah beberapa kali menjadi wasit internasional. Karirnya dalam dunia perwasitan dimulai sejak tahun 2000. waktu itu dirinya masih menjadi guru tenaga kontrak di salah satu SD di Surabaya.


Seiring waktu dengan berbagai prosesnya, Lia berhasil memimpin jalannya berbagai pertandingan badminton di kancah internasional. “Ini menjadi kebanggaan buat kami semua. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila kita bersungguh-sungguh dan mengembangkan apapun yang kita miliki,” lanjutnya.
Aries Hilmi berharap, Lia dapat membagikan pengalaman atas pencapaiannya dengan mengimplementasikan di tempat dirinya mengajar. Hal ini menjadi penting dilakukan, agar semangat tersebut dapat menular kepada para pelajar di Kota Pahlawan.
“Yang paling penting apapun kita kembangkan dan bersungguh-sungguh, karena ini bisa menjadi percontohan bagi para pelajar khususnya di SDN Sawunggaling 1,” papar dia. (ST01)





