SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyemangati warga yang isolasi mandiri (isoman) di rumah sehat Tambaksari Surabaya, Kamis (5/8). Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD), Eri memasuki rumah sehat itu dan langsung berkomunikasi serta memberikan semangat kepada warga yang isoman.
“Bagaimana kondisinya Bapak-Ibu? Apakah ada yang kurang di sini?” tanyanya kepada warga yang sedang menjalani isoman itu.
Mereka pun sempat mengeluhkan bahwa di rumah sehat yang kebetulan menggunakan gedung sekolah itu tidak ada televisinya. Dengan sigap, Eri memastikan akan memasang televisi di tempat tersebut. Selain itu, para warga yang isoman itu diberi bingkisan yang berisi susu, roti, biskuit dan pisang.
Seusai menyemangati warga, Wali Kota Eri bersyukur karena kondisi warga yang isolasi di rumah sehat itu kondisinya baik saja, tidak ada keluhan tentang sakitnya. Ia menegaskan bahwa rumah sehat itu berfungsi mencegah klaster keluarga.
“Tapi kalau dipisah seperti ini kan tidak menularkan kepada keluarga lainnya, sehingga klaster keluarga bisa kita cegah,” jelasnya.
Mantan kepala Nappeko ini lantas menyatakan pasien Covid-19 tidak harus dikucilkan. Ia membuktikan diri dengan mengunjungi mereka namun dengan menggunakan APD.
“INi lho saya datang ke rumah sehat ini, saya ingin menunjukkan bahwa Covid-19 ini bukan penyakit yang harus dijauhi atau dikucilkan, bukan. Covid-19 ini bisa cepat sembuh kalau kita sejak awal ditangani. Jadi, warga yang positif itu harus dikasik semangat bukan dikucilkan,” kata dia.
Tak hanya di Rumah Sehat. Eri juga mendatangi Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT). Tiba di RSLT, ia langsung menyapa warga lagi. “Bapak-Ibu yang saat ini terpapar Covid-19, insya Allah saya yakin panjenengan semuanya akan diberikan kesembuhan oleh Gusti Allah, karena tidak mungkin Gusti Allah memberikan cobaan melebihi kekuatan hambanya,” katanya.
Ia berharap warga yang masih positif dan menjalani perawatan di RSLT bersabar. “Saya harap yang ada di RSLT ini, khususnya saudara-saudara saya yang beragama islam, diperbanyak shalawatnya. Kalau yang agama lain, monggo diperbanyak doa dan dzikirnya dengan kepercayaannya masing-masing. Dibuat bahagia,” tegasnya.


Pada saat itu, ada sekitar delapan orang yang sudah diperbolehkan pulang karena hasil tes PCR-nya sudah negatif. Semakin hari, BOR RSLT memang mengalami penurunan. Pada 1 Agustus 2021, BOR RSLT mencapai 43,47 persen, tanggal 2 Agustus 41,30 persen, tanggal 3 Agustus 36,41 persen, tanggal 4 Agustus 32,06 persen, dan tanggal 5 Agustus sudah tinggal 26,08 persen.
Bagi mereka yang hendak pulang, Eri mendoakan supaya selalu sehat. Ia juga berharap kepada mereka untuk menyampaikan kepada warga di sekitarnya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya pandemi Covid-19 di Kota Surabaya bisa segera berakhir.
“Alhamdulillah hari ini ada yang boleh pulang. Saya titip nanti kalau sudah pulang, tolong disampaikan kepada warga sekitarnya, sekarang kita waktunya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga tolong kalau mau keluar dan mau kemana pun, tetap dijaga prokesnya, dipakai maskernya, supaya perekonomian di Surabaya juga bisa jalan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada para nakes yang telah berjuang merawat warga Surabaya yang ada di RSLT. Menurutnya, para nakes itu adalah para pahlawan yang telah berjuang tanpa memikirkan dirinya sendiri. (ST01)





