SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Peristiwa pemukulan pelajar SMP yang jadi korban salah sasaran oleh oknum Linmas saat membubarkan aksi tawuran antar remaja di kawasan Bubutan, berakhir damai. Setelah kejadian Rabu (14/4) dini hari, kasus ini dilakukan mediasi pada Minggu (25/4) malam.
Mediasi bahkan dihadiri oleh Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar. Sebab pelajar yang menjadi salah sasaran pemukulan itu ternyata anak dari salah satu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
KH Marzuki Mustamar bersyukur kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak sampai ke ranah hukum. Pihaknya tidak ingin apabila ada masalah yang pada akhirnya mengganggu kerukunan dan keharmonisan warga.
“Jadi mumpung gurung gede (belum besar) segera diselesaikan. Sehingga ke depan antara NU, antara warga, antara siapa saja yang ada di Surabaya tetap nyaman-nyaman saja,” kata KH Marzuki.
Sebagai evaluasi, KH Marzuki mendorong institusi Linmas agar menerapkan psikotes selama pelaksanaan seleksi anggota. Sebab, hal itu juga menyangkut karakter dan sifat seseorang.
Nah, ketika sudah lolos dalam tahap seleksi itu, kemudian dapat diisi dengan pembinaan keagamaan. “Kami siap kiai-kiai, misalnya dua minggu sekali bareng Linmas zikir-zikir, salawatan, sehingga nanti lebih soft,” lanjutnya.
Ia pun meminta agar personel Linmas saat menjalankan tugas tidak mengedepankan kekerasan. ” Kepada warga yang memang awam, pada akhirnya sifatnya (agar) mengarahkan, menertibkan, membimbing dan seterusnya,” tambahnya. (ST01)