SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov. Jatim menghelar workshop Program 1001 Cara Bicara. Acara dilaksanakan di Hotel Dafam, Surabaya, Kamis (22/4).
Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jatim Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, generasi remaja sekarang merupakan generasi yang sangat kritis, bebas dan mandiri. Namun pembentukan karakter remaja juga bergantung pada pola asuh orang tua mereka.
“Kalau orang tua menganut pola permisif, maka anak akan diberikan kebebasan sehingga tidak terkendali. Namun, secara teori idealnya pola pengasuhan authoritatif ini yang ideal,” ujar Teguh.
Menurutnya, anak tetap diberi kebebasan. Namun selain kebebasan juga perlu batasan. “Sehingga anak-anak tidak keluar dari koridornya,” jelas dia.
Menurut data BPS Jatim, sebanyak 71,65 persen penduduk Jatim masih berada di usia produktif (15-64 tahun). Sehingga posisi Jatim masih dalam masa bonus demografi. Karena itu, menurut Teguh, salah satu hal yang paling penting adalah kemampuan orang tua untuk mendengar aktif.
Dikatakan, merespon anak ketika curhat melalui gesture bisa tergolong kemampuan mendengar orang tua sudah aktif. “Jangan dikira meskipun hasil survey menunjukkan anak remaja lebih sering curhat ke temannya, anak kita ini sebetulnya sangat ingin curhat dengan orang tuanya utamanya soal reproduksi. Namun karena adanya gap, seringkali relasi tersebut gagal terbangun,” katanya.
Teguh juga menyampaikan, kegiatan ini penting untuk menghindari kegagalan relasi karena adanya gap. “Pertemuan inilah yang dirasa penting oleh BKKBN yang bekerja sama dengan John Hopkins Center For Communication Programs (JHCCP). Harapannya dari kegiatan ini tidak selesai sampai di sini. Ada tindak lanjut di lapangan langsung. Fasilitator membina BKR (Bina Keluarga Remaja). BKR membina keluarga nantinya pola-pola yang sudah dipelajari hari ini bisa sampai ke keluarga yang memiliki anak remaja maupun remaja itu sendiri,” katanya.
Menurut Teguh, acara ini dilakukan dalam 3 tahap di 3 tempat. Pertama pada 19-21 April 2021 di Jember. Kdua, 22-24 April 2021 di Surabaya, serta ketiga 26-28 April 2021 di Madiun dengan peserta sebanyak 130 orang dari seluruh Kab/Kota se Jatim. (ST02)