SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Diabetes menjadi penyakit yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Berdasarkan data tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ketujuh dengan penduduk terbanyak pengidap diabetes sedunia.
Bahkan, data dari Diabetes Care 2013, setiap 7 detik, 1 orang meninggal akibat diabetes. Serta setiap 20 detik, satu kaki diamputasi pada pasien diabetes.
Menyikapi kondisi tersebut, Siloam Hospitals Surabaya mengadakan Bincang Sehat Bersama Siloam, Kamis (15/4). Dalam forum yang digelar secara virtual itu dibahas tentang bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang perlu memperhatikan kesehatan, khususnya kadar gula dalam darah.
Pembicara dalam acara tersebut, Dr. dr. Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM, spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik dan diabetes di Siloam Hospitals Surabaya mengatakan, diabetes memiliki dua gejala. Yaitu gejala akut dan kronis. “Gejala ini terkadang tidak disadari oleh sebagian besar masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, komplikasi akibat diabetes seperti hipoglikemia, hiperglikemia, stroke, kebutaan, dan serangan jantung, akan menghantui penderita diabetes. Karenanya penting melakukan pemeriksaan secara rutin, untuk mengetahui kadar gula dalam darah.
“Obat untuk diabetes tidak boleh ditakar atau ditentukan sembarangan secara mandiri, pemakaiannya harus sesuai anjuran dokter agar sesuai dengan kebutuhan” jelas dr Soebagijo.
Apakah boleh pengidap diabetes berpuasa? Ia mengatakan, berpuasa bagi penderita diabetes diperbolehkan tapi harus memenuhi syarat, yaitu memenuhi kriteria scoring.
“Disarankan bagi penderita diabetes untuk melakukan scoring bagi diri sendiri untuk mengetahui apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk melakukan ibadah puasa,” terangnya.
Dari scoring tersebut ada tiga kategori yaitu, risiko tinggi. Bagi pengidap dengan risiko ini tidak disarankan untuk berpuasa. Sedangkan penderita dengan risiko sedang: diperbolehkan puasa dengan ekstra hati-hati. Serta risiko rendah: diperboleh untuk berpuasa.
Ia pun lantas membagikan beberapa tips bagi penderita diabetes untuk menjalankan ibadah puasa. Pertama, jangan minum obat (kecuali metformin dan TZD) saat sahur, namun disarankan untuk mengkonsumsi obat ketika berbuka.
Kedua, jalankan olahraga ringan setelah sholat tarawih. Ketiga, perlu pengaturan pola makan yang harus disesuaikan selama bulan puasa.
Di siai lain, dr Soebagjio juga memberikan tips cara konsumsi buah bagi penderita diabetes di bulan puasa. Caranya yakni memakan buah secara utuh secara langsung.
“Atau jika ingin dibuat juice, maka disarankan untuk mengunakan pemanis khusus diabetes atau tidak untuk menambahkan. Hal ini bertujuan agar kandungan gula tidak meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu dr Maria Beta, selaku moderator menambahkan, saat ini gedung utama Siloam Hospitals Surabaya adalah clean and safe hospital. Area perawatan pasien Covid-19 terpisah dengan gedung utama, sehingga masyarakat yang mau melakukan medical checkup atau pun perawatan tidak perlu ragu. Selain clean and safe hospital, skrining protokol kesehatan yang ketat juga tetap diterapkan agar setiap pelayanan aman bagi pasien dan tenaga kesehatan. (ST01)