SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar megengan online bersama Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (11/4) malam.Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjelang bulan Ramadan 1442 Hijriyah yang dirangkaikan dengan doa bersama untuk korban gempa di Jatim.
Rangkaian kegiatan diawali prosesi kirab gunungan 1442 apem diiringi musik patrol kampung tangguh di bawah koordinasi Kodam V Brawijaya. Turut menghadiri Megengan Online ini ketua DPRD Jatim, Wakapolda Jatim, Kasdam V/Brawijaya, Wakajati Jatim, Danlantamal V, Kepala Perwakilan BI Jatim, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Wakil Ketua MUI Jatim, Kabid Haji Kemenag Jatim, Sekretaris PW Muhammadiyah Prov. Jatim, dan beberapa OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Mewakili Gubernur Jatim, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi megengan merupakan bentuk akulturasi budaya lokal tradisional dan budaya Islam yang merupakan penanda datangnya bulan Ramadan. Tradisi ini juga sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan menyambut bulan suci bagi umat Islam.
“Kita berharap bahwa tradisi megengan ini akan menjadi sebuah motivasi penanda datangnya bulan Ramadan, membangun solidaritas, keikhlasan dan kebersamaan,” kata Wagub Emil.
Ia mengatakan tradisi jelang Ramadan yang bisa dilakukan masyarakat ada bermacam-macam. Tetapi semua memiliki satu kiat yang sama untuk menyambut datangnya bulan Ramadan agar ibadah yang dijalankan selama Ramadan benar-benar dapat dilakukan dengan khusuk dan diridhoi Allah.
“Ada yang ziarah, ada yang bersedekah bersiap-siap menyambut datangnya bulan puasa,” ucapnya.
“Yang terpenting adalah memperkuat iman dan taqwa kita karena hanya Allah yang menjadi tujuan kita dan semoga kita terhindar dari segala godaan yang dapat membatalkan puasa dan ibadah Ramadan lainnya,” imbuhnya.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim ini menyebut bahwa Ramadan adalah bulan di mana semua umat Islam berlomba untuk meningkatkan investasi akhirat. Karena pada Ramadan semua umat Islam dituntut untuk lebih meningkatkan ibadahnya.
Pada bulan Ramadan pula saatnya melatih diri untuk menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan, minum, dan juga hawa nafsu. Oleh sebab itu, bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk melatih diri dalam mengendalikan emosi, nafsu, dan ego diri masing-masing.
“Banyak yang mengatakan bulan puasa saatnya kita untuk mengingat kematian, itu artinya bagaimana kita berlomba-lomba untuk bisa menabung pahala investasi akhirat,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wagub Emil mengajak semua masyarakat untuk dapat memaksimalkan zakat, infaq dan shodaqoh. Pasalnya Ramadan kali ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Tentunya banyak dari saudara kita yang benar-benar membutuhkan bantuan.
“Maka penurunan daya beli insya Allah bisa kita hadapi, kita kurangi dampaknya dengan zakat infaq dan shodaqoh,”jelasnya.
Selain itu, Wagub Jatim yang pernah menjabat sebagai bupati Trenggalek ini menyampaikan keprihatinannya atas musibah gempa yang terjadi di beberapa kabupaten Kota di Jawa Timur.
Seperti diketahui, kemarin Selasa (10/4) telah terjadi Gempa dengan kekuatan 6,1 skala richter yang mengakibatkan kerusakan gedung dan menelan korban jiwa di Kabupaten Malang dan Lumajang.
“Kita berdoa, semoga korban yang meninggal dunia Khusnul Khotimah dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan amal ibadahnya diterima Allah,” tuturnya. (ST02)