SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Serapan Bulog pada beras petani adalah 1.500 ton per hari. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta serapan itu ditingkatkan menjadi 2 ribu ton beras per hari.
Jika belum maksimal, ia meminta BUMN lainnya ikut menyerap, tentu atas penugasan Menteri BUMN. Hal itu menjadi penekanan yang disampaikan Khofifah usai meninjau gudang Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara di Buduran, Sidoarjo, Kamis (25/3) siang.
Menurut Khofifah, Bulog perlu meningkatkan serapan beras petani dengan harga minimal sesuai HPP. “Jika biasanya Bulog menyerap beras masyarakat 1.500 ton per hari, maka hari ini saya minta bergerak menjadi 2 ribu ton per hari,” tegasnya.
Peningkatan serapan beras masyarakat oleh Bulog harus dilakukan seiring dengan masa puncak panen padi yang akan tiba di akhir Maret sampai pertengahan April mendatang. Daerah penghasil beras mulai panen, dan harus segera diserap sebagai langkah konkret perlindungan pemerintah pada petani.
“Saya juga sudah sampaikan usul ke pemerintah pusat, kalau ada beras yang harus diserap jangan sampai harga gabah dan beras di bawah HPP. Dan saya juga usul agar ada kebijakan seperti tahun lalu, di mana bank himbara ikut menyerap beras saat sedang menuju puncak panen seperti hari-hari ini,” lanjutnya.
Selain itu, Khofifah meminta tambahan dukungan Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian untuk mengupayakan penyediaan drier atau mesin pengering bagi petani. Ini agar mereka lebih mudah mengeringkan gabah sehingga kandungan air yang cukup tinggi dapat terbantu. (ST02)