SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sejumlah delegasi dari Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia mengunjungi Balai Kota Surabaya, Rabu (24/3). Rombongan ini disambut dengan hangat oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Rombongan dari Kedutaan Besar Prancis itu terdiri dari Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard, Konselor Ekonomi Dominique Lebastard, Direktur Business France Rachid Boulaouine, Atase Pertahanan Kolonel Sven Meic, Konsul Sebastien Lallemend, Sekretaris Pertama Pierre Vincent, Direktur Institut Francais d’Indonesie (IFI) Surabaya Benoit Bavouset, dan Han Jayanata Konsul Kehormatan Prancis di Surabaya.
Eri Cahyadi menyampaikan terimakasih banyak atas kunjungannya ke Surabaya. Ia kemudian menjelaskan tentang banyak hal, terutama dalam penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.
Selain itu, ia juga menjelaskan peluang kerjasama yang bisa dilakukan antara Surabaya dengan Prancis. Ia memastikan Surabaya membuka diri untuk berkolaborasi dan kerjasama, termasuk dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
“Tentu kita membuka diri untuk berkolaborasi. Kami juga berharap ada investasi yang masuk ke Surabaya untuk membantu warga. Kami berharap kerjasama Surabaya dengan Prancis terus ditingkatkan,” kata Eri.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard mengatakan Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia dalam bidang industri. Ia menyatakan di Surabaya dan Jawa Timur, ada banyak sekali perusahaan Prancis yang tentunya mempekerjakan orang-orang Indonesia atau orang lokal di Surabaya.
“Investasi Prancis di Indonesia juga mengedepankan ekspor-impor,” ujarnya.
Selain dalam bidang ekonomi, Dubes Prancis untuk Indonesia ini juga menjelaskan kerjasama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Bahkan, ia memastikan bahwa di Surabaya ini ada Institut Francais d’Indonesie (IFI) yang sudah berdiri sejak 50 tahun silam.
“Nah, di sana ada pembelajaran bahasa Prancis dan juga pengembangan kebudayaan Prancis,” lanjutnya.
Karena itu, ia menjelaskan project ke depan yang dia tawarkan adalah kelas bilingual bahasa Prancis. Harapannya, banyak pelajar-pelajar dan mahasiswa Indonesia yang mengikuti kelas tersebut dan akhirnya dapat melanjutkan studi di Prancis.
“Jadi, kerjasama ke depan akan terus ditingkatkan,” pungkasnya. (ST01)