SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi Tabungan Siklus Bank Jatim yang menyasar kaum millenial. Hal ini dikarenakan kaum millenial terutama di Jatim tidak hanya jumlahnya besar, tapi juga memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik.
“Tabungan Siklus ini merupakan jawaban bagi para generasi millenial karena mereka tidak hanya banyak jumlahnya, tapi istilahnya mereka banyak duitnya. Bagaimana generasi millenial sekarang ini menguasai sendi-sendi ekonomi kita baik melalui UMKM dan berbagai industri start up,” kata Emil.
Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri undian tabungan Siklus di kantor pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Minggu (21/3). Ia mengatakan, para generasi milenial ini merupakan potensi yang bisa ditangkap terutama untuk industri perbankan.
Sebab, generasi ini sebagian besar bergerak di sektor ekonomi kreatif, start up, maupun UMKM, termasuk ekonomi digital yang saat ini sedang berkembang. Peluang ini yang kemudian ditangkap Bank Jatim, dan menurut Emil, Bank Jatim memang harus dekat dengan generasi ini.
“Jadi ini peluang sekaligus tantangan. Saya yakin Bank Jatim akan terus di depan, mendorong ekonomi millenial dan nasabah di kalangan lainnya seperti baby boomer,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Emil juga mengapresiasi Bank Jatim yang terus berinovasi dengan menggandeng banyak mitra terutama para pelaku UMKM. Apalagi, ekonomi Jatim nomor dua di Indonesia setelah DKI Jakarta.
Dengan ekonomi sebesar ini, masyarakat Jatim punya andil untuk turut serta mendorong kemajuan bank pembangunan milik Jatim ini. Untuk itu, ia mengajak masyarakat Jatim terutama kaum millenial untuk menabung di Bank Jatim. Diterangkan, menabung di Bank Jatim berarti ikut membangun Jatim.
Dirinya juga berharap Bank Jatim akan selalu melekat di hati masyarakat Jatim. Bank Jatim ini didirikan oleh masyarakat Jatim, dari masyarakat Jatim dan untuk masyarakat Jatim.
“Jadi mari bersama kita ikut menjaga agar rezeki masyarakat Jatim ini bisa berputar dan bisa ikut membesarkan lagi rezekinya Jatim. Bila tidak, bisa-bisa ini rezeki ini keluar dari Jatim, padahal kita ingin uang ini tetap berputar di Jatim,” katanya. (ST02)