SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengajak sejumlah influencer Surabaya safari ke berbagai tempat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan. Ia ingin para influencer itu membantu memasarkan produk UMKM melalui media sosial mereka masing-masing.
“Hari ini kita keliling ke sentra UMKM, kami persilakan untuk kawan-kawan mempromosikan. Sepakat ya,” kata Armuji.
Lokasinya pertama yang dituju adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya di Kupang Gunung Timur I/20-22. Melihat pegawai yang sibuk menjahit, mengelem hingga finishing produk sandal dan sepatu, membuat pria yang akrab disapa Cak Ji ini tertarik menggali informasi tentang proses produksi.
Menariknya, di tengah perbincangan dengan salah satu pegawai, Cak Ji menjajal salah satu sandal yang terpajang dalam etalase. Setelah dicoba, dia jatuh hati dan langsung membeli.
Menurutnya, sandal yang dia coba tidak kalah dengan merek yang lain. Bahkan dari bahannya pun nyaman dan berkualitas. “Kualitasnya bagus, bahannya kulit. Nyaman juga. Bisa digunakan di dalam atau di luar rumah. Produknya nggak kalah dengan yang lain, makanya saya beli,” kata dia.
Ia menjelaskan, meskipun kondisi pandemi Covid-19 tetapi ternyata UMKM ini tetap memproduksi. Apalagi, beberapa perusahaan hotel memberi kontribusi pekerjaan berupa sandal kamar untuk tamu yang menginap di hotel mereka.
“Alhamdulillah. Seperti sekarang kita lihat mereka sedang mengerjakan sandal hotel dari salah satu penginapan,” jelas dia.
Sambil melihat-lihat, Cak Ji memastikan influencer untuk mempromosikan dengan gaya dan ciri khas anak muda untuk menarik kaum milenial supaya berbelanja di UMKM. “Dilihat cara produksinya, lalu promosikan dengan gaya kalian di akun sosial media kalian ya,” pintanya.
Sekitar 20 menit berada di lokasi, Cak Ji menuju UMKM kedua yang jaraknya tidak jauh. Hanya sekitar 500 meter, sudah tiba di lokasi UMKM tempe Bang Jarwo.
Di rumah produksi tempe Bang Jarwo, Cak Ji mendengarkan seksama bagaimana proses pembuatan tempe itu hingga siap dijual. Bahkan, Cak Ji yang didampingi pemilik usaha tempe ikut mengemas tempe ke dalam plastik.
Destinasi berikutnya yakni, Dolly Saiki Point (DSP). DSP merupakan tempat oleh-oleh khas rumah kreatif hasil karya warga setempat. Di lokasi ketiga yang berada di Jalan Putat Jaya Lebar B no 27 Surabaya ini, biasanya banyak pengunjung yang datang membeli oleh-oleh. Mulai dari pakaian dan kain batik hingga aksessories lainnya lengkap berada di sana.
Rute selanjutnya, rombongan menuju lokasi keempat yakni Rumah Kreatif Batik Putat Jaya. Di sana Cak Ji bersama para inflencer terlihat semakin asyik. Sebab, selain melihat-lihat produk, mereka juga diajak membatik diajarkan langsung hingga proses selesai.
Alhasil, jadilah sarung tangan batik hasil karyanya. Setelah dari Rumah Kreatif Batik Putat Jaya, dia mengunjungi Sentra Penjahit Bukit Barisan.
“Untuk yang batik Dolly ini punya ciri khas tersendiri yang unik dan menarik. Perpaduan kontemporer, klasik dan tradisional,” paparnya.
Salah seorang influencer bernama Videmarsha Anasuciara Prabaswara mengaku, kagum dengan produk yang dia promosikan itu. Bahkan dia pun kaget ternyata produk UMKM di Kota Pahlawan ini dinilai keren-keren dan kekinian. Tidak hanya itu, dia bangga dengan pelaku UMKM khususnya pengrajin batik.
“Apalagi saat mengunjungi Sentra Batik Putat Jaya, tadi dapat kesempatan nyanting, bikin pola dan mewarnai batik. Ternyata susah makanya bangga sekali dengan pengrajin batik,” kata Marsha sapaan lekatnya.
Marsha memastikan dari video dan fotonya yang dipublish di akun media sosialnya itu, dipastikan terkemas semenarik mungkin. Terlebih, influencer yang juga menyandang status mahasiswa itu berharap, dari postingannya semakin banyak kaum milenial lebih mengenal UMKM Kota Pahlawan.
“Produknya keren dan unik, jadi semoga semakin terkenal. Bersyukur mendapat kesempatan ini,” pungkasnya. (ST01)