SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubenur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara yang juga calon angkatan kerja untuk meningkatkan kreativitas dan produktifitas. Itu dinilai penting, karena kreatifitas maupun inovasi sangat dibutuhkan dalam menghadapi revolusi industri di era 4.0.
“Kita harus bisa membangun generasi yang semakin kreatif dan produktif, untuk menghadapi revolusi industri 4.0,” kata Wagub Jatim yang lekat disapa Emil Dardak. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Temu Nasional BEM Nusantara XII, di Universitas Wijaya Kusuma (UWK), Surabaya.
Emil menjelaskan, peningkatan kreativitas dan produktifitas dapat dilakukan dengan kemampuan membaca peluang kerja dan mampu mendobrak sesuatu yang saat ini menjadi hal lumrah. Saat ini peluang kerja terbuka pada industri-industri kreatif yang memanfaatkan teknologi digital.
“Karenanya, kita juga harus melakukan akselerasi. Terlebih, peluang kerja di industri kreatif sudah terbuka lebar,” terang dia.
Selain itu, Emil juga menyampaikan pentingnya membangun kebersamaan untuk menghadapi persoalan yang timbul. Karena dengan kebersamaan akan tercipta kekuatan dari masing-masing segmen serta dapat memberikan sedikit banyak kontribusi dalam upaya pemecahan permasalahan.
“Indonesia harus bisa menggelorakan semangat gotong royong, artinya semangat kebersamaan yang harus dibangun, ini salah satu cara untuk menyikapi situasi yang ada,” jelasnya.
Emil menggambarkan, terjadinya pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian dunia, juga Indonesia termasuk Jawa Timur. Jawa Timur sendiri menyumbang seperenam perekonomian seluruh Indonesia. Jika pada setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan ada 400.000 lapangan pekerjaan, Jawa Timur sendiri menyediakan 60.000 sampai 70.000 lapangan kerja.
“Hanya saja pandemi membuat pertumbuhan ekonomi kita terkontraksi sebesar -2,39 persen pada triwulan keempat 2020 lalu. Ini berimbas pada industri dan lapangan kerja, sehingga kita membutuhkan skill kreativitas untuk bertahan hidup,” terang Emil.
Mantan bupati Trenggalek tersebut juga menyebutkan bahwa akan ada banyak industri yang berpotensi mengalami otomatisasi yang akan mengancam jumlah lapangan kerja. Antara lain sektor konstruksi sebesar 45 persen, pertanian 49 persen, perdagangan retail 53 persen, transportasi dan logistik 65 persen, serta manufaktur 65 persen.
Meski begitu, menurut Emil, akan muncul pula peluang kerja yang berdasarkan pada kreativitas. Contohnya pengembangan digital yang meliputi star-up, robotic, 3D printing, artificial intelligence, film dan animasi.
Dengan jumlah penduduk 40,67 juta dan 69,6 persennya berusia produktif, Emil optimis jika perekonomian dapat dengan segera pulih. “Bonus demografi bisa menjadi malapetaka, tapi bisa juga menjadi berkah tergantung bagaimana menyiapkan generasi kita,” ujarnya.
Maka, sebut Emil, sudah tugas lingkungan mahasiswa untuk mempersiapkan mereka untuk masa depan di era 4.0. “Tidak perlu ahli. Yang penting melek teknologi dan tidak gaptek,” terangnya.
Lebih lanjut, Emil meyakinkan bahwa mereka yang tergabung di BEM sudah memiliki satu keistimewaan, yakni melakukan sesuatu yang bukan merupakan kewajibannya. Ia berpendapat bahwa dengan berorganisasi, akan semakin mengasah rasa empati dan tanggung jawab. (ST02)