SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110 di Pendopo Malowopati Kabupaten Bojonegoro, Selasa (2/3). Mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Emil bersama Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah memukul gong tanda dibukanya gelaran acara yang bertajuk ‘TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri’ ini.
Pelaksanaan TMMD ke 110 di Jawa Timur sendiri dilaksanakan secara serentak di lima daerah. Yaitu, Pacitan, Jember, Sumenep, Bondowoso dan Bojonegoro. Namun dalam pembukaan ini dipusatkan di Bojonegoro.
Emil Dardak menyampaikan apresiasi atas gotong royong yang dibangun TNI, Polri bersama pemerintah melalui pelaksanaan TMMD. Dengan berpedoman pada pendekatan fisik dan non-fisik, diharapkan bisa menjadi wujud nyata akan perhatian pemerintah kepada masyarakat yang ada di desa.
Dari segi pembangunan fisik diwujudkan dalam bentuk perbaikan jalan, normalisasi sungai hingga perbaikan ruang-ruang pendidikan. Diharapkan, program tersebut bisa membawa semangat dan rasa bangga tersendiri bagi masyarakat di desa.
“Program ini sangat baik, karena maknanya adalah satu yaitu proses gotong royong yang dimotori oleh insan TNI dan benar-benar membantu agar terwujudnya pembangunan di wilayah desa,” ungkap Emil Dardak, sapaan akrab Wagub Jatim.
Tak hanya membantu pembangunan secara fisik di daerah, TMMD juga menjadi satu pendorong pembangunan karakter di masyarakat. Bukan tanpa alasan, melalui TMMD juga untuk mendukung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
Selain itu, penyelenggaraan TMMD yang melibatkan seluruh elemen TNI, Polri hingga masyarakat ini menjadi bukti tersendiri akan antusias masyarakat dalam menyambut TMMD. Gotong royong yang terjalin di dalam masyarakat, disebut Wagub Emil sebagai wujud pembangunan karakter yang luar biasa.
“Dengan adanya program-program non fisik maka pembangunan kita akan bisa menyeluruh. Bukan hanya pembangunan jalan atau rumah tapi juga pembangunan kesehatan dan karakter masyarakat,” jelasnya.
Namun Emil berpesan agar dalam pelaksanaan TMMD tetap dalam protokol kesehatan yang ketat. Dirinya mengingatkan agar jangan sampai terjadi klaster Covid-19 baru akibat pelaksanaan TMMD.
“Protokol kesehatan jangan sampai ditinggalkan,” pungkas Emil.
Sedangkan Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto turut menyampaikan bahwa pelaksanaan TMMD ke 110 sangat spesial karena dilaksanakan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Karena itu pendekatan non fisik dalam pelaksanaan PPKM Mikro menjadi upaya menjalin sinergitas antara aparat dengan masyarakat.
“Sasaran non fisik ini bertujuan untuk menjalin sinergitas bersama,” tuturnya.
Seusai membuka gelaran TMMD ke 110 di Pendopo Malowopati, rombongan Wagub Emil dan Forkopimda Jatim meninjau langsung lokasi pelaksanaan TMMD di Desa Ngrancang dan Desa Jatimulyo Kecamatan Tambakrejo Kab. Bojonegoro.
Di kedua desa tersebut akan dilaksanakan rehabilitasi satu ruang kelas SDN Ngrancang IV, normalisasi sungai, pembangunan jalan aspal di tiga titik, pembangunan drainase Jatimulyo dan program rehabilitasi RTLH di 20 unit rumah masyarakat. (ST02)