Surabayatoday.id, Ponorogo – Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin mengingatkan tentang kesehatan tubuh. Ia mengatakan diet boleh saja asal tidak kebablasan. Baginya, diet jangan dilakukan secara instan.
Alasannya, cara tersebut membawa dampak negatif dan risiko besar bagi organ tubuh, khususnya bagi remaja perempuan. Untuk itu, ia mengajak seluruh generasi remaja (Genre) di Jatim untuk diet secara benar.
Ia mengakui remaja zaman now, banyak yang ingin diet secara instan sehingga bisa kurus, dan langsing. Hal itu dilakukan agar ia menjadi idola bagi generasinya.
“Tetapi mereka tidak tahu bahwa hal semacam itu tidak sehat bagi badan. Karena itu, ayo remaja di Jatim, khususnya perempuan, untuk diet yang benar,” katanya, Kamis (4/2).
Hal ini disampaikannya saat arumi melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Probolinggo. Dirinya menjelaskan, diet instan bisa mempengaruhi tumbuh kembang remaja perempuan, khususnya di organ dalam.
Risiko itu dampaknya bisa panjang, khususnya saat mengalami masa kehamilan. “Program diet yang salah, akan meningkatkan presentase angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),” terang dia.
Berdasarkan data LKB Kab/Kota 2020 terdapat 10 kabupaten/kota dengan AKB tertinggi. Yakni Kab. Jember sebanyak 324, Surabaya (208), Bondowoso (168), Kab. Kediri (162), Lumajang (154), Kab. Probolinggo (147), Tulungagung (146), dan Situbondo (140). Selain itu Kabupaten Bojonegoro (138), dan Jombang (137).
Kemudian untuk 10 kabupaten/kota AKI tertinggi adalah Bojonegoro sebanyak 61, Surabaya (28), Tuban (25), Kab. Mojokerto (24), Kab. Pasuruan (23), Bondowoso (22), Kab. Probolinggo (20), Kab. Madiun (19), Tulungagung (19) dan Pamekasan (19).
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Alestianto Dardak pun mengatakan jika ingin diet adalah dilakukan bertahap. “Diet yang benar adalah asupan gizi dan seimbang bisa terpenuhi sehingga kesehatan akan tetap terjaga,” ungkapnya.
Arumi sapaan akrabnya menjelaskan, untuk memberikan edukasi yang benar tentang diet, guru di sekolah harus dilibatkan. Guru bisa berperan dengan selalu mengingatkan anak didik, bagaimana diet yang benar dan dampak buruknya juga.
Guru menjadi pihak yang tepat agar remaja bisa menjauhi program diet yang salah. Apabila dibandingkan, orang tua yang mengingatkan, biasanya anak-anak akan mengacuhkan.
“Tapi jika guru, mereka dengan mudahnya patuh,” lanjutnya. (ST02)