Surabayatoday.id, Surabaya – Dubes RI untuk Kolumbia Priyo Iswanto berharap Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu provinsi yang mempelopori kerjasama terutama di bidang ekonomi perdagangan dengan Kolombia. Ia menyatakan bakal mengupayakan ada kerja sama antara Jatim dengan negara Amerika Latin itu.
“Kami akan mensinergikan informasi potensi yang bisa kita proyeksikan di Kolombia dan sebaliknya kita mengupayakan kedekatan baik melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat kedua negara,” katanya, Rabu (27/1).
Pernyataan ini disampaikan Priyo Iswanto saat bertemu dengan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Dalam pertemuan itu memang dibahas tentang kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan kedua belah pihak.
Menurut Priyo Iswanto, tahun lalu merupakan peringatan 40 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Dan kepala pemerintah bersepakat untuk meningkatkan kerjasama pada level yang lebih luas dan lebih konkret.
“Tentunya ini yang memegang sektor penting adalah ekonomi perdagangan dan investasi,” terang dia.
Diungkapkan, ia mendorong agar Indonesia menjadi investment base, production base bagi Kolombia tidak hanya untuk pasar Indonesia tapi juga untuk pasar sekitarnya. Karena itu faktor investasi menjadi penting.
“Jadi kami berusaha mencari mitra karena sudah ada beberapa calon investor yang akan menanamkan modal di sektor pertanian, energi dan logistik,” tambahnya.
Sebelumnya Emil Elestianto Dardak menyampaikan dalam jangka pendek ini dirinya ingin mendorong potensi ekspor Jatim ke Kolombia terutama produk-produk yang dibutuhkan untuk tenaga medis seperti APD dll. Hal ini dikarenakan Jawa Timur sudah bisa meningkatkan produksi alat kesehatan seperti APD sangat signifikan.
“Nanti katalog ini akan difasilitasi Pak Dubes dan Kemenlu untuk versi yang representatif dan dalam bahasa Spanyol. Dan yang juga tidak kalah penting ada portal untuk business to business Latin America,” kata Emil.
Tidak hanya itu, dari sisi pendidikan dan budaya, telah banyak praktik-praktik kebijakan publik pemerintah daerah yang bagus di Kolombia, menjadi bahan rujukan di kampus ternama seperti Harvard University dll. ”Kita berharap bahwa ada kerjasama antar kampus, apalagi di UPN Veteran Surabaya telah ada Pusat Studi Amerika Latin, tentunya harus kita dorong. Dan juga kita mengarah pada pusat studi untuk kebijakan publik di tingkat lokal government yang menjadi kolaborasi dengan perguruan tinggi kita dengan Kolombia,” jelas Emil Dardak. (ST02)