Surabayatoday.id, Surabaya – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak bersama Forkopimda Jatim yang terdiri dari Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya meninjau langsung kesiapan tempat isolasi pasien Covid-19. Dua lokasi yang dikunjungi yaitu Asrama Haji Surabaya dan BPSDM Provinsi Jatim, Rabu (6/1).
“Sore ini, berdasarkan inisiatif Forkopimda kita meninjau kesiapan dan progres dari pelaksanaan isolasi yg difasilitasi di kompleks Asrama Haji Surabaya dan BPSDM Jatim,” ujar Emil, panggilan akrab Wagub Jatim.
Menurutnya, di Asrama Haji Surabaya terdapat kapasitas yang cukup memadai untuk mengantisipasi jika ada tambahan kasus yang besar. Nantinya yang harus masuk ke sini adalah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang kondisinya ringan dan tanpa gejala.
Atas apa yang disiapkan di Asrama Haji Surabaya, Emil mengapresiasi bentuk ikhtiar dari Pemkot Surabaya untuk memastikan ketersediaan Asrama Haji ini bagi pasien Covid-19. Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada Pemkot yang telah memonitor pasien-pasien di RS yang klinisnya sudah membaik, tetapi hasil swabnya mungkin belum negatif bisa ditransitkan di fasilitas ini.
Usai meninjau Asrama Haji Surabaya, Wagub Emil, Forkopimda Jatim dan rombongan bergerak menuju Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim yang terletak di Jalan Balongsari Tama Surabaya.
Rencananya, BPSDM Jatim akan kembali dijadikan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG. Emil mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kondisi di lapangan serta kesiapan BPSDM Jatim. Di mana saat ini jumlah bed yang disiapakan BPSDM Jatim sebagai tempat isolasi mandiri berjumlah 300 bed.
“Sebenarnya BPSDM Jatim ini pernah difungsikan atau dioperasikan sebelumnya sebagai tempat isolasi mandiri. Jadi ini disiapkan kembali sebagai tempat isolasi mandiri karena kasus Covid-19 ini dominannya tanpa gejala,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini sebanyak 3 asrama di BPSDM Jatim diperuntukkan bagi tempat isolasi mandiri. Namun bila pasien melonjak, maka BPSDM Jatim akan memfungsikan sebanyak 6 asrama. Serta memfungsikan ruang lain seperti ruang kelas dan ruang makan sehingga diharapkan mampu menambah kapasitas sebanyak 100 bed lagi. (ST02)