Surabayatoday.id, Surabaya – Kebutuhan parkir yang tinggi di perkotaan dapat menyebabkan pengguna kendaraan menghabiskan banyak waktu untuk mencari tempat parkir. Mengatasi masalah tersebut, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas ide sistem parkir cerdas dan berbasis aplikasi. Namanya Parkiro.
Mereka adalah Sherelle Clairine Hayadi, Julius Sintara, dan Steven Seaver Wiarta. Ketiga mahasiswa dari Departemen Teknik Biomedik dan Departemen Teknik Elektro ITS ini menggabungkan teknologi Long Range RFID dan Internet of Things (IoT) pada sistem parkir yang ada.
“Teknologi ini memungkinkan pengendara masuk dan keluar gerbang parkir tanpa berhenti serta mendapat navigasi ke titik parkir yang kosong,” papar Sharelle.
Ide Parkiro berawal dari pengalaman pribadi yang sering terjebak macet di pintu masuk dan keluar tempat parkir. Setelah melewati kemacetan tersebut, banyak orang masih harus berputar-putar mencari titik parkir yang kosong.
“Hal ini dapat berpengaruh ke sisi psikologis dan emosi dari pengendara, dan masalah ini ternyata juga dialami banyak orang,” jelas mahasiswa angkatan 2018 ini.
Penggunaan sistem parkir berbasis aplikasi yang telah ada pun masih terdapat banyak kelemahan. Di antaranya, kendaraan masih harus berhenti di pintu masuk dan keluar parkir, sehingga dapat menyebabkan kemacetan.
Sedangkan Parkiro sangat mudah digunakan. Pengendara hanya harus mengunduh aplikasi dan melakukan pendaftaran lewat aplikasi Parkiro.
Pengendara yang sudah terdaftar nantinya akan mendapatkan tag RFID unik yang harus dipasangkan di bagian depan kaca mobil. Setelah itu, pengendara sudah bisa menggunakan aplikasi Parkiro untuk memesan titik parkir.
Ada banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Parkiro. Pertama, pengendara dapat melakukan pemesanan tempat parkir lewat aplikasi. Titik parkir yang sudah dipesan akan otomatis muncul penghalang berupa retractable bollards untuk menghalangi titik parkir tersebut digunakan pengendara lain.
Pengendara yang sudah mendekati lokasi parkir cukup berkendara dengan kecepatan rendah untuk masuk ke lokasi parkir. Sistem RFID akan mendeteksi tag yang ada dan gerbang pun akan otomatis terbuka.
Pengendara juga diarahkan menuju titik parkir yang sudah dipesan melalui aplikasi Parkiro dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality. “Jadi pengendara benar-benar tidak akan kebingungan mencari titik parkir yang sudah dipesan,” tambahnya.
Adanya inovasi Parkiro ini sendiri dapat menjawab beberapa tantangan dalam pengadaan parkir yang ideal berupa proses parkir yang ringkas dan efisien. Parkiro juga dapat meminimalisasi antrean kendaraan di pintu masuk dan keluar gerbang parkir.
Pengendara juga dapat langsung menuju titik parkir tanpa harus kebingungan. “Dari semua proses itu, pengendara dapat masuk, keluar, dan membayar parkir tanpa harus berhenti,” tutur mahasiswi asal Surabaya ini.
Inovasi berupa Parkiro ini juga telah mengantarkan Sharelle dan timnya meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-33 tahun 2020 kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Ia mengaku sangat tidak menyangka mampu menjadi yang terbaik. (ST05)