Surabayatoday.id, Surabaya – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto, memandang rencana pemerintah Jawa Timur menggagas pendirian Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) pada Januari 2021 sebagai sesuatu yang patut disambut baik. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyatakan dibutuhkan sinergi yang baik antara pemerintah dengan perusahaan, baik berbentuk Badan Usaha Milik Daerah dengan perusahaan swasta.
“Sinergi antara pengusaha dan pekerja ini sangat strategis. Ini yang harus dikomunikasikan. Sehingga keberadaan APSAI memang harus terus digaungkan dan dikenalkan. KADIN Jawa Timur siap untuk bergandengan tangan dengan APSAI dalam rangka mengenalkan dan mengimplementasikan hak-hak anak di setiap perusahaan,” kata Adik Dwi Putranto.
Dalam rangka menjaga hak-hak anak ini, Adik juga mengingatkan pemerintah daerah, khususnya Jawa Timur. Ia meminta pemerintah agar turut mengawasi secara ketat industri pariwisata dari ancaman kasus seks anak di industri pariwisata.
“Jika sudah declare daerah wisata ramah anak, maka jangan sekali-sekali sampai kecolongan ditemukan kasus terkait seks anak di industri pariwisata di daerah tersebut,” lanjutnya.
Menurut Adik Dwi Putranto, kasus seks anak akan sangat berdampak luas. Ditegaskan, akan banyak wisatawan yang datang membawa keluarga mereka berwisata. Jika ada kasus seks, maka wisatawan tidak akan berkunjung kembali.
Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, Fithriyah mengungkapkan bahwa ketenangan batin pekerja itu merupakan faktor pendukung tertinggi untuk meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan. Alasannya, pekerja tidak akan lagi feeling guilty meninggalkan anak-anak di rumah ketika bekerja.
“Jika sebuah perusahaan itu memproduksi produk ramah anak, maka akan sangat mungkin itu sebagai market driven yang cukup tinggi, sehingga justru menguntungkan perusahaan, karena kondisi anak-anak saat ini sangat berbeda dengan anak-anak di masa sebelumnya,” kata Fithriyah.
“Apabila anak sejahtera, maka orang tua akan tenang bekerja. Apakah ini akan menguntungkan perusahaan? Ini sangat jelas, karena ketenangan dan kenyamanan pekerja terjaga dan akan meningkatkan produktivitas kerja,” sambungnya.
Untuk diketahui, pernyataan ini disampaikan dalam webinar media tentang APSAI dan Peran Penting Kesejahteraan Anak Secara Integrasi, Minggu (20/12). Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung didukung oleh UNICEF Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Pemprov Jatim. (ST01)