Surabayatoday.id, Sidoarjo – Pusat Latihan Pendididikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) sebagai tempat pendidikan pertama dasar keprajuritan TNI AL kembali mendidik putra-putra terbaik dari seluruh wilayah Indonesia. Pendidikan ini dalam program Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL angkatan ke-40 gelombang 2 tahun anggaran 2020 yang dilaksanakan di lapangan Samudera Puslatdiksarmil Kodiklatal di Juanda, Sidoarjo, Jumat, (18/12).
Pembukaan pendidikan dipimpin Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat. Dikmata ini diikuti 693 siswa dan merupakan pelaksanaan perintah harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M tentang pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman.
Laksda TNI Nurhidayat dalam sambutanya menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para siswa masuk dalam pendidikan ini sekaligus bangga dengan pilihan bergabung dengan TNI AL. “Berkat kerja keras, serta kesungguhan niat menjadi prajurit TNI AL yang didukung kesamaptaan jasmani, mental dan intelektual yang bagus, para siswa telah berhasil menyelesaikan berbagai macam seleksi penerimaan baik di tingkat daerah hingga pusat,” ungkapnya.
Pendidikan pertama tamtama TNI AL angkatan ke-40 gelombang 2 tahun 2020 ini akan dilaksanakan selama 9 sampai dengan 11 bulan. Tahap pertama, pendidikan dasar keprajuritan selama 3 bulan, tahap kedua pendidikan dasar golongan selama 2 bulan, yang dilaksanakan di Puslatdiksarmil. Sedangkan tahap ketiga pendidikan dasar golongan lanjutan di pusdik-pusdik terkait, yaitu kejuruan non Marinir 4,5 bulan dan kejuruan Marinir selama 6 bulan
Pendidikan dasar keprajuritan dan dasar golongan ini sebagai upaya untuk mengubah pribadi menjadi prajurit matra laut yang mempunyai pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang diwujudkan dalam bentuk naluri tempur, integritas pribadi yang militan serta tanggap, tanggon dan trengginas.
“Tanggap berarti prajurit pejuang sapta marga yang memiliki profesi matra laut, terampil dan mahir pada tugasnya serta mampu menjawab berbagai perubahan lingkungan yang terjadi di masa depan,” jelasnya.
Sedangkan tanggon berarti prajurit pejuang sapta marga yang memiliki profesi matra laut dengan mental dan moral tinggi serta senantiasa siap dalam setiap penuasan. Sementara itu trengginas berarti prajurit pejuang sapta marga yang memiliki profesi matra laut dengan kondisi fisik kesamaptaan yang sehat dan senantiasa siap memenuhi tuntutan penugasan baik di kapal maupun pendirian darat.
“Dalam melaksanakan pendidikan, tunjukkan bahwa Saudara adalah pemuda terpilih yang siap untuk dididik menjadi prajurit TNI AL yang bermoral, dan profesional,” terang Laksda TNI Nurhidayat.
“Serta berani dan dapat dibanggakan, tidak hanya oleh keluarga, namun prajurit yang dibanggakan oleh bangsa Indonesia karena siap melaksanakan setiap tugas dimanapun berada.” tambahnya. (ST03)