Surabayatoday.id, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya antisipasi untuk mencegah genangan di musim hujan. Ia rutin keliling ke berbagai titik di Kota Surabaya.
Seperti pada Selasa (24/11). Risma memimpin kerja bakti bersama jajarannya mulai pagi hingga petang di kawasan Kecamatan Sawahan. Sejak pagi, ia memulai kerja baktinya di kawasan Terminal Dukuh Kupang, melakukan bersih-bersih di kawasan itu hingga ke kawasan polsek.
Lalu siangnya, Risma kembali sejenak ke kediaman. Namun tak lama kemudian, ia kembali lagi ke Dukuh Kupang dan melanjutkan kerja baktinya hingga petang.
Risma terlihat menyapu dan meminta jajaran Dinas Pemadam Kebakaran untuk datang ke lokasi. Ia pun langsung memimpin penyemprotan jalan dan pedestrian yang terlihat kusam. Bahkan, di sekitar SDN Putat Jaya 2, ia langsung menyemprot sendiri pedestrian dan tembok-tembok sekolah. Ia juga menyemprot beberapa gang-gang yang ada di deretan SDN Putat Jaya 2.
Setelah kawasan itu terlihat bersih, Risma mulai menengok saluran air. Ia menyusuri saluran itu hingga ke Dukuh Kupang Barat dan Dukuh Kupang Utara. Tepat di kawasan makam Islam Taram Jalan Dukuh Kupang Utara, ia berhenti dan meminta jajaran Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk membersihkan saluran itu.
Di tempat itu dia berkomunikasi dengan ketua RT dan meminta izin untuk melebarkan saluran. Penelusurannya terus berlanjut hingga memasuki rumah kompos Putat Jaya. Di tempat itu ternyata ada aset pemkot, sehingga idenya langsung muncul untuk membuat bozem di sisi utara rumah kompos itu.
“Wes Bu Erna (Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati), nanti di sini dibuat bozem aja untuk menampung aliran air dari saluran yang berasal dari perkampungan warga,” kata Risma kepada Erna.
Saat itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan kepada Ketua RT dan warga sekitar bahwa akan membuat bozem di tempat tersebut. Hal itu harus dilakukannya untuk mencegah genangan air yang ada di kawasan tersebut.
“Jadi, nanti kami akan membuat bozem di sini, supaya airnya bisa ditampung di bozem, sehingga nanti saluran-saluran dari perkampungan warga akan dialirkan ke bozem dan tidak lagi dialirkan ke saluran yang sudah ada sekarang, karena saluran itu sudah tidak bisa menampung semuanya. Begitu ya Pak RT, supaya tidak ada genangan lagi di sini,” kata Risma. (ST01)