Surabayatoday.id, Surabaya – Hujan mulai turun di Surabaya, Sabtu (10/10) lalu. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mau lengah mengantisipasi genangan. Ia pun memimpin langsung kerja bakti di sejumlah titik.
Pukul 09.00 WIB, Risma mendatangi saluran air yang terletak di kawasan Jalan HR – Muhammad – Mayjen Sungkono – Wonokitri hingga Padmosusastro. Di sana, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya memberikan arahan kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk mengeruk sampah di sungai tersebut.
Satu per satu alat berat serta dump truk didatangkan untuk.mengangkut endapan sampah yang berhasil dikeruk. “Ini tolong dikeruk, tolong panggilkan alat berat,” kata Risma.
Setelah hampir tiga jam berada di lokasi itu, presiden UCLG Aspac itu bergeser tepat berada di belakang Kantor KPU Surabaya. Di lokasi itu, jajaran terkait membersihkan pedestrian hingga melakukan perantingan pohon.
Seperti biasanya, Risma memimpin jalannya kerja bakti itu. Berbekal sapu, keranjang rotan dan jenis-jenis peralatan lainnya, dalam waktu satu jam saja mampu menyulap wilayah tersebut menjadi lebih bersih dan terang.
Setelah itu, Risma berpindah lokasi yakni di Kampung Seng, Jalan Pegirian, Kecamatan Semampir. Meskipun pada saat itu hujan, namun tak menyurutkan semangat untuk tetap bekerja demi menjaga dan memberi kenyamanan bagi warganya.
“Kalau yang Banyu Urip sampai Sememi kan sudah dikonversi (diturunkan) sudah dikerjakan. Tetapi kalau yang wilayah tadi masih saluran irigasi. Jadi kami keruk-keruk sampahnya,” kata Erna Purnawati.
Erna menegaskan dari DPUBMP Surabaya, hasil kerja bakti kali ini berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 15 dump truck. Plt Bappeko ini pun menyebut, ada tiga alat berat yang diturunkan untuk membersihkan wilayah itu.
“Petugas yang dikerahkan sekitar 100 orang. Mereka terdiri dari satgas PU Bina Marga dan DKRTH,” jelas dia.
Di kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menambahkan pembersihan saluran kali ini, memang fokus untuk mencegah genangan air. ”Kalau untuk lokasi Mayjen Sungkono, Wonokitri, ada beberapa bangunan liar. Lalu kita komunikasikan dengan warga,” kata Anna Fajriatin.
Ia berharap ke depan dalam menjaga kebersihan tiap-tiap wilayah dibutuhkan kerjasama warga untuk ikut serta peduli dengan lingkungan. Misalnya membuat agenda kerja bakti rutin dengan warga setempat sesuai dengan wilayah.
“Tidak kalah pentingnya adalah kesadaran warga juga sangat dibutuhkan untuk menjaga lingkungan sekitar,” pungkasnya. (ST01)