Surabayatoday.id, Surabaya – Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur masih kekurangan pengawas sekolah. Saat ini, Dispendik memiliki sekitar 200 pengawas. Padahal kebutuhan pengawas untuk area Jawa Timur butuh 600 orang.
Kepala Dispendik Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan kondisi jumlah pengawas sekolah ini tidak ideal. Namun ia menyatakan bakal terus menambah jumlah pengawas itu.
“Kami sudah melakukan diklat kemarin, jumlah pengawas akan kita tingkatkan terus,” katanya setelah pengukuhan pengawas di Jawa Timur.
Wahid menuturkan, saat ini peran pengawas sangat diperlukan. Pengawas ini dibutuhkan dalam mengkordinir berbagai tugas di tingkat cabang dinas pendidikan wilayah.
Apalagi saat pandemi Covid-19 pengawas harus menyesuaikan inovasi dan kreativitas dalam melakukan pengawasan. Sebab, esensi pengawasan yaitu pembinaan.
“Terkait dengan pendanaan BPOPP atau BOS ini juga ada kaitannya dengan pengawas. Dengan dibentuknya koordinator tingkat provinsi saya berharap kinerjanya lebih efektif. Pengawas ibaratnya kepanjangan tangan saya,” jabar Wahid.
Koordinator Pengawas Provinsi (Korwasprov) Jatim, Santosa S menyatakan, berdasarkan analisis kebutuhan untuk pengawas sekolah Jatim membutuhkan sekitar 400 pengawas bahkan lebih. Sebab, dalam satuan pendidikan, idealnya satu pengawas melakukan pembinaan pada tujuh satuan pendidikan.
“Kami sangat berharap (Dispendik) menetapkan jumlah pengawas berdasarkan beban kerja dan kebutuhan. Karena sepanjang ini kami belum sempat mengetahui sampai sejauh mana tinjauannya bidang Guru dan Tenaga Kependidikan atau GTK Dispendik Jatim,” katanya.
Dalam sistem rekrutmen, Santosa menjelaskan setiap calon pengawas yang berasal dari guru, kepala sekolah atau instruktur. Mereka harus mengikuti proses kualifikasi administrasi, minimal lulusan S2 dan persyarakatan akademik seperti mengikuti diklat. (ST02)