Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Surabaya terus gencar melakukan rapid test dadakan di tempat-tempat yang biasanya kerap jadi ajang nongkrong atau kumpul-kumpul. Kali ini, sasarannya adalah kerumunan di sekitar taman Apsari atau depan gedung Negara Grahadi, Sabtu (19/9) malam.
Kegiatan rapid test itu dikomando langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Usai menghadiri Parade Seni Budaya Surabaya, Risma lewat sekitar taman Apsari.
Melihat banyak melihat anak muda bergerombol dan nongkrong di lokasi tersebut, mendadak ia memerintahkan melakukan rapid test dan memerintahkan pula seluruh akses jalan di kawasan tersebut ditutup.
Risma sendiri memakai mobil dinasnya untuk untuk menutup jalan sisi barat. Beberapa mobil kepala dinas pun diminta untuk menutup setiap sisi jalan.
“Ayo Satpol dan Linmas, jalannya ditutup. Jangan boleh ada yang keluar. Ayo rapid dulu,” kata Risma.
Banyak anak muda yang nongkrong pun kaget. Ada yang berusaha pergi. Namun, karena setiap sisi jalan sudah ditutup dan dijaga oleh Satpol dan Linmas, akhirnya mereka tidak bisa keluar dan mereka pun diminta mengikuti rapid test.
Tak lama kemudian, kursi duduk untuk warga antre dan meja-meja untuk rapid tes tiba di lokasi. Anak-anak muda yang nongkrong itu diminta duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya. Ratusan anak muda itu pun terjaring rapid test massal.
Risma mengatakan sebenarnya sasarannya malam ini bukan di taman Apsari. Namun melihat di sekitar taman itu banyak anak muda yang nongkrong dan bergerombol, akhirnya rapid test mendadak itu digelar di tempat tersebut.
“Setelah saya putar tadi, ternyata banyak sekali di sini. Akhirnya kita lakukan di sini,” kata Risma.
Ia memastikan bahwa ratusan anak muda itu jika hasil rapid test adalah reaktif maka langsung dilakukan tes swab dengan mobil PCR yang telah disediakan di sisi selatan Taman Apsari. “Jadi, bagi yang reaktif, langsung kami tes swab dan akan kami bawa untuk menjalani isolasi,” kata dia.
Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa operasi mendadak semacam itu akan terus dilakukan di Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. “Ini akan terus kami gelar demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya. (ST01)