Surabayatoday.id, Madiun – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali membagikan kartu perdana berisi paket kuota internet gratis bagi siswa siswi SMA, SMK, SLB negeri dan swasta di Jatim. Jika sebelumnya bantuan internet gratis diberikan pada 1,3 juta siswa Jatim dengan bekerja sama dengan Telkomsel, kali ini bekerja sama dengan XL Axiata.
Kali ini, jumlah yang dibagikan tetap sama yakni kepada 1,3 juta, serta 100 ribu guru dan tenaga kependidikan jenjang SMA/SMK/SLB negeri dan swasta se-Jatim. Pembagian bantuan berupa kartu perdana berisi kuota internet gratis 30 GB itu dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bertempat di SMAN 2 Mejayan Kabupaten Madiun, Jumat (18/9).
Khofifah mengatakan, bantuan kerjasama dengan XL Axiata ini menjadi upaya agar para siswa terbantu dan dimudahkan dalam melaksanakan pembelajaran daring akibat pandemi covid-19. “Kami sampaikan terima kasih pada XL Axiata yang membantu bhakti sosial bersama Dindik Jatim membagikan kartu perdana berisi kuota internet gratis 30 GB untuk siswa, guru dan tenaga kependidikan Jawa Timur,” kata ungkapnya.
Menurutnya, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh memang harus dilakukan selama pandemi covid-19 belum selesai. Langkah ini masih menjadi opsi terbaik guna mencegah adanya penyebaran covid-19 yang lebih luas.
Lebih lanjut, bantuan fasilitas pembelajaran dari XL Axiata dengan kartu AXIS ini memiliki sejumlah keunggulan. Saat pertama aktivasi, siswa akan mendapat kuota 30 GB dengan masa aktif 60 hari untuk pembelajaran.
Selanjutnya jika nomor tersebut didaftarkan ke Dapodik, dan telah terkonfirmasi oleh Kemendikbud, siswa atau guru dan tenaga pendidik akan mendapatkan SMS dari operator AXIS untuk mendapatkan kuota tambahan 55 GB melalui aplikasi AXISnet.
Kuota 55 GB tersebut dapat digunakan oleh para sisswa, guru dan tenaga kependidikan sampai dengan akhir Desember 2020 mendatang.
Terkait pembagiannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Dindik Jatim nantinya akan memfasilitasi pembagian kartu perdana AXIS melalui 24 cabang dinas. Ia ingin agar pembagian kuota internet gratis ini diprioritaskan untuk siswa yang tidak mampu.
“Berikutnya yang juga sedang kami lakukan adalah membantu sekolah selolah yang belum terakses oleh internet karena wilayahnya yang ada di pelosok, kami tengah mengupayakan agar ada pemasangan BTS mini yang bisa melancarkan kegiatan belajar di sekolah tersebut,” kata Khofifah.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa dengan kuota internet yang memadai, para siswa yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh diharapkan untuk tidak lagi mencari internet gratis di warung-warung kopi. Sebab dengan berlajar bersama di warkop apalagi berkerumun, dikhawatirkan berpotensi terjadi penularan covid-19.
“Yang sudah dapat internet gratis maka anak-anakku jangan lagi cari wifi di warkop atau tempat lainnya yang tidak memadai untuk belajar yang aman. Jangan berkerumun, dan selalu kenakan masker,” pesan Khofifah. (ST02)