Surabayatoday.id, Surabaya– Ada yang unik dalam talkshow yang digelar salah satu stasiun televisi lokal di Surabaya, Senin (14/9) malam, terkait pemilihan wali kota Surabaya. Dalam talkshow bertajuk “Menuju Balai Kota Surabaya: Kiat Kampanye di Tengah Pandemi” ini, kedua bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman membawa juru bicara (jubir) masing-masing.
Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman menampilkan Ketua Tim Pemenangan Miratul Mukminin atau biasa dipanggil Gus Amik. Sedangkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji menghadirkan anak yang baru lulus SMA sebagai jubirnya, yang bernama Aryo Seno Bagaskoro.
Pemandangan yang kontras ini sempat menggelitik pemirsa yang melihatnya. Sebab Gus Amik merupakan politisi senior yang kenyang pengalaman. Dia juga pernah menjabat sebagai salah satu koordinator Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan wakil rakyat yang duduk di DPRD Jatim.
Namun Aryo Seno Bagaskoro ternyata juga lihai. Ia tampil memukau. Dia terlihat bisa memainkan panggung, termasuk saat memberikan paparan terkait gagasan besar Eri Cahyadi-Armudji. Seno juga memainkan kata-kata yang mudah dipahami. Setiap kalimat yang diucapkan sudah tersusun rapi.
“Narasi yang dikedepankan oleh Pak Eri Cahyadi dan Pak Armudji adalah narasi gotong royong. Kami ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat Surabaya untuk ikut serta meneruskan kibaran bendera kebaikan yang selama ini diperjuangkan oleh Pak Bambang DH dan Bu Risma,” ujar Seno, dalam talskhow yang dipandu Agnes Santoso tersebut.
Menurut Seno, program-program kesejahteraan rakyat seperti pendidikan gratis, keberpihakan pada ekonomi kreatif, pembangunan ruang publik yang terbuka, dan program-program kerakyatan yang selama ini telah dirasakan oleh masyarakat Surabaya harus terus dirasakan oleh masyarakat Surabaya.
“Kami tidak ingin ada satupun rakyat Surabaya yang ketinggalan pesawat kemajuan yang humanis dan berkelanjutan,” ucap Seno yang pernah menerima Penghargaan Sahabat UNICEF Indonesia tahun 2019 ini, dengan nada tegas dan semangat.
Ketua DPC Taruna Merah Putih Surabaya ini juga menaruh perhatian kepada masalah pandemi Covid-19. Dia mengatakan, fokus utama dalam pilwali kali ini adalah keselamatan rakyat.
“Kami berbela sungkawa dan menaruh hormat setinggi-tingginya terhadap para tenaga kesehatan dan seluruh pasien yang gugur di medan perang melawan Corona. Untuk itu, tujuan utama dalam perjuangan kami ini adalah keselamatan seluruh rakyat Surabaya,” tandasnya. (ST01)