Surabayatoday.id, Surabaya – Ingin melakukan tes swab namun keberatan tentang harganya? Kini di Surabaya tes swab digratiskan.
Jika ingin tes swab gratis ini, datang saja ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya di Jalan Gayungsari nomor 124, Surabaya. Lab ini baru saja diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (15/9).
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti. Setelah itu dilanjutkan potong tumpeng, dan pemotongan untaian melati.
“Mungkin hanya kita (Surabaya) yang punya laboratorium seperti ini untuk tingkat kota dan kabupaten, karena biasanya ini di tingkat provinsi,” kata Wali Kota Risma.
Menurut Wali Kota Risma, laboratorium ini akan menjadi tempat tes swab gratis bagi warga Kota Surabaya. Karena itu, ia berharap warga Surabaya yang sering bolak-balik ke luar kota untuk memeriksakan diri ke lab tersebut.
Bahkan ia menyatakab lab akan buka 24 jam. “Diharapkan bisa mampir ke laboratorium sebelum pulang ke rumah masing-masing,” terusnya.
Risma lantas menyebut pekerjaan yang membuat orang harus ke luar kota. Seperti para sopir atau pengusaha yang sering ke luar kota.
“Mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini. Karena ini buka 24 jam nonstop, supaya kalau masuk ke rumahnya sudah dalam kondisi aman, kasihan keluarganya nanti kalau tertular, apalagi ini tesnya gratis untuk warga Kota Surabaya,” lanjut Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan bahwa laboratorium itu dapat memeriksa sampel 2.000-4.000 sampel setiap harinya. Kemudian untuk hasilnya, bisa diketahui 2-3 hari ke depannya.
Namun, ke depan khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yang bolak-balik ke luar kota, maka akan difasilitasi tes swab gratis dan cepat. Bahkan, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5 jam.
“Jadi, nanti kita akan sediakan yang hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silahkan pulang dengan tenang dan aman,” tambahnya.
“Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung ke Hotel Asrama Haji untuk melakukan isolasi. Apalagi di sana sudah ada dokternya, dan kalau ada komorbidnya akan langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kalau tanpa gejala bisa di Asrama Haji itu,” kata Risma kembali. (ST01)