Surabayatoday.id, Surabaya – Pemkot Ternate dipimpin Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman dan para pimpinan DPRD Kota Ternate. berkunjung ke Surbaya. Mereka ingin mempelajari penerapan retribusi pemakaian kekayaan daerah Kota Surabaya.
Wali Kota Risma memaparkan tentang apa saja yang ingin diketahui oleh tamunya itu. Ia menyebut bahwa ketika sebuah kota memiliki kemandirian keuangan, maka kota tersebut dapat melakukan banyak hal untuk masyarakatnya.
“Jadi, pertama yang saya lakukan adalah kerjasama dengan RT/RW untuk pendataan di masing-masing wilayah, saya melototi datanya itu,” kata Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Misalnya dari tanah menjadi bangunan, atau bangunan kecil berkembang menjadi besar itu terus dalam pantauan. Hal itu menjadi penting karena semakin banyak bangunan, maka resapan air menjadi berkurang.
“Oleh karena itu, kita harus mengelola dengan baik dari uang retribusi tersebut untuk pembangunan. Kita sudah buat hampir 500 taman, kemudian sekian banyak jalan yang kita buat dari anggaran kami sendiri,” paparnya.
Bahkan, untuk mendapatkan retribusi itu, Risma bersama jajarannya tidak sungkan untuk melakukan penagihan di perumahan elit, khususnya bagi warga yang terlambat bayar dan memiliki tunggakan. Ia pun meminta stafnya berkunjung langsung ke rumah elit dengan menggandeng Satpol PP.
“Semua itu tujuannya untuk kesejahteraan mereka yang sudah menikmati hasilnya seperti tidak banjir salah satunya,” kata Wali Kota Risma.
Di samping itu, ia menambahkan retribusi lain juga didapatkan dari pemasangan reklame, pemasangan fiber optik, Menurutnya, semua memang ditarik iuran untuk dikembalikan lagi kepada kesejahteraan masyarakat. Justru karena itu, ia menyebut survey kepuasan warga mencapai 98 persen.
“Artinya warga puas. Kami kerjanya dalam satu dinas ini satu tim sehingga kalau masalahnya uang jadi harus diselesaikan oleh berbagai dinas. Itu cara kerja kami, Pak,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Presiden UCLG World ini membeberkan berbagai keberhasilannya dalam membangun kota. Bahkan tidak hanya membangun saja, Risma juga mempromosikan kotanya saat menjadi pembicara di luar negeri.
“Saya jualan Bapak-Ibu di sana. Saya ceritakan bahwa Surabaya sudah cantik. Orang-orangnya ramah pula. Jadi mereka tertarik dan akhirnya datang ke kota ini,” lanjut dia.
Seusai bertemu dengan Risma, rombongan ini bergeser ke Balai Kota Surabaya. Di sana, rombongan ini membahas lebih dalam dengan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seputar sistem pemerintahan Kota Surabaya. Sembari menyusuri setiap sudut ruangan, para tamu berbincang-bincang banyak hal dengan dinas-dinas terkait, mereka terus memperdalam berbagai materi yang ingin diketahuinya. (ST01)