Surabayatoday.id, Surabaya – Tahapan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang masih dalam fase pendaftaran pasangan calon (paslon). Namun perolehan suara untuk Pilwali Surabaya sudah mulai diutak-atik.
Jika perolehan suara itu didasarkan pada perolehan suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2019, diprediksi paslon Eri Cahyadi-Armuji akan unggul 4 persen dari paslon Machfud Arifin (MA) yang berpasangan dengan Mujiaman. “Pilwali ini akan terlihat militansi. Kita yakin kalau pemilihan (pilwalinya) dilaksanakan sekarang, paslon Eri-Armuji unggul 4 persen,” kata Ketua DPC Partai Bulan Bintang Surabaya, Samsurin, Sabtu (5/9).
Menurutnya, prediksi ini didasarkan pada perolehan suara partai politik dari hasil pileg 2019. Dikatakannya, paslon Eri Cahyadi-Armuji kekuatan massanya telah bertambah dengan bergabungnya parpol nonparlemen yang melebur mendeklarasikan dalam Koalisi Membangun Surabaya (KMS).
KMS ini terdiri dari PBB, Perindo, Hanura, Partai Berkarya, Partai Garuda, dan PKPI. Tambahan kekuatan Eri-Armuji dinilai makin kuat dengan bergabungnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sedangkan paslon MA-Mujiaman diusung beberapa parpol. Yakni PPP, PAN, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PKS, Partai Golkar dan PKB.
Samsurin menyatakan dari jumlah suara hasil pileg 2019 yaitu 1.466.876 suara sah, koalisi partai yang saat ini bertarung jika dikumpulkan maka berjumlah 30,6 persen atau 448.864 suara. Jumlah suara ini tersebar di partai yang mengusung dan mendukung Eri-Armuji, juga yang mengusung paslon MA-Mujiaman.
“Sisanya 60,4 persen atau 885.994 suara masih menunggu di tanggal 9 Desember 2020, apakah warga Surabaya menjatuhkan pilihannya ke Eri-Armuji atau MA-Mujiaman,” paparnya.
Namun lebih lanjut ia menyebutkan proyeksi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT ) Surabaya 2020, berjumlah 2.131.756. Jika diestimasi dikurangi golput dan suara tidak sah, angkanya diperkirakan di kisaran 56 persen atau 1.193.784.
“Maka dua pasangan calon ini hanya memperebutkan suara kisaran 937.972 (atau di bulatkan 938.000) suara sah,” tambahnya.
Dengan jumah itu, posisi paslon Eri-Armuji masih diuntungkan. “Pasangan Eri -Armuji mempunya modal 168.840 atau 18 persen suara. Ini diambil dari hasil suara yang mencoblos gambar partai saat pileg 2019 lalu, bukan nyoblos calegnya lho ya,” ujarnya.
Di sisi lain, paslon MA-Mujiaman memiliki modal suara 14 persen atau 131.320 suara. Jumlah ini juga dihitung dari orang yang mencoblos partai pengusung MA-Mujiaman pada pileg 2019 lalu.
Berdasarkan prediksi itu, Samsurin menyatakan jika Pilwali Surabaya dilaksanakan sekarang, maka paslon Eri-Armuji akan menang tipis sekitar 4 persen dari MA-Mujiaman. Eri-Armuji akan menang dengan selisih 37.520 suara.
“Namun demikian, masih ada 64 persen atau 600.320 suara sah yang akan diperebutkan dalam masa kampaye nanti,” katanya kembali.
Menurutnya, kini strategi masing-masing tim pemenangan paslon akan berpengaruh menambah suara. Tetapi ia yakin jika konsisten dengan energi seperti saat pileg 2019 lalu, Eri-Armuji akan memenangi Pilwali.
“Nah.. itulah dasar paling kuat kenapa PBB bergabung dengan PDIP dan memilih figur Eri -Armuji. Ya karena potensi untuk menang itu lebih riil,” kata Samsurin kembali. (ST02)