Surabayatoday.id, Banyuwangi, – Pemprov Jatim terus melakukan langkah cepat penanganan klaster Covid-19 yang terjadi di Pondok Pesantren (PP) Darussalam, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono pun melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam percepatan penanganan Covid-19 di PP Darussalam, Senin (31/8) pagi.
Usai memimpin koordinasi antara Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi dan Pengurus PP Darussalam, Heru menjelaskan koordinasi yang dilakukan atas arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam percepatan penanganan Covid-19. “Kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan TNI dan Polres serta didorong dari Provinsi sangat dibutuhkan. Semalam Ibu Gubernur menugaskan kami untuk cek dan melakukan koordinasi,” kata Heru Tjahjono.
Menurut Heru, langkah yang dilakukan adalah untuk penetrasi kesiapan, khususnya soal akomodasi dan konsumsi untuk PP Darussalam.
“Ada enam ribu santri proses masih dilakukan swab tinggal nunggu hasil namun demikian konsumsinya harus kita dukung,” ujarnya.
Jumlah santri di PP Darussalam sendiri mencapai kurang lebih 6 ribu. Sekdaprov Jatim menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan berupaya maksimal terhadap penanganan Covid-19 pada klaster tersebut. Ia mengimbau peran serta dari pihak terkait agar dapat dilakukan secara komprehensif dan maksimal.
Sementara khusus untuk mengatasi suplai makanan bagi para santri, Heru Tjahjono berharap ketersediaan 18 ribu nasi bungkus dalam sehari. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kali makan yang disiapkan melalui dapur umum gabungan BPBD Jatim dan Kab. Banyuwangi, Dinas Sosial Jatim dan Kab. Banyuwangi didukung Kodim 0825 Banyuwangi.
“Untuk itu, saya berharap ada koordinasi yang baik antara BPBD Jatim dan Kabupaten Banyuwangi, Tagana dari Dinsos dan anggota TNI,” pintanya.
“Prinsipnya lapangan ini digunakan untuk lapangan terintegrasi komprehensif untuk menangani kasus covid19 yang ada di pondok,” tambahnya.
Selain itu, Sekdaprov Heru juga menegaskan bahwa makanan yang disajikan akan dijamin kualitas gizi dan higienisnya. Untuk mengujinya, dirinya memerintahkan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Dr. Kohar Hari Santoso memantau keamanan makanan yang akan didistribusikan ke pondok.
“Tentunya makanan yang akan dibagi juga kita cek kalori dan higienisnya, ada food security nya, kita cek agar nantinya yang disajikan benar-benar memenuhi syarat,” tegasnya.
Heru menekankan bahwa dapur umum yang dibangun akan resmi berjalan mulai Kamis, 3 September 2020. Sedangkan untuk hari ini dan dua hari ke depan akan disupport Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi. “Hari ini kebutuhan makan siang dan malamnya dicukupi dari BPBD Kabupaten Banyuwangi, paginya diintervensi dari Provinsi sambil menunggu persiapan keseluruhan,” ujarnya. (jee)