Surabayatoday.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan merevitalisasi kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) dan gedung kesenian, Hi-Tech Mal, dan Taman Remaja Surabaya (TRS). Namun revitalisasi ini tidak akan menghilangkan kenangan masa lalu bagi warga Kota Surabaya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi memastikan, upaya revitalisasi ini tidak akan menghilangkan kenangan masa lalu warga Kota Surabaya. Apalagi, TRS bagi warga Surabaya tidak hanya taman hiburan dan kesenian.
Tetapi tempat yang berdiri sejak 20 Februari 1971 itu memiliki sejarah tersendiri yang menyimpan banyak kenangan bagi warga Kota Surabaya. “Jadi, kita akan melakukan perencanaan secara keseluruhan untuk mensinergikan antara THR dan TRS,” ungkap Eri, Sabtu (22/8).
Dikatakan, dalam menyusun perencanaan itu, pihaknya akan mengundang pakar dan semua stakeholder. Mereka bakal diminta untuk memberikan berbagai masukan ke pemkot.
“Nantinya, usulan-usulan itu akan digabungkan, sehingga nanti ketika ke sana, kesan dan kenangan masa lalu tetap ada,” lanjutnya.
Eri pun menjelaskan rencana revitalisasi di kawasan tersebut. Awalnya, ketika gedung THR sudah dikelola oleh Pemkot Surabaya, pihaknya menyusun rencana matang untuk memindahkan gedung kesenian di depan, bukan di belakang gedung THR seperti saat ini.
Ternyata lahan di TRS itu sudah habis masa kontraknya dengan pihak ketiga. Dengan habisnya masa kontrak, lahan di TRS itu diserahkan kembali ke pemkot.
“Nah, prosesnya saat ini di TRS, pihak pengelola lama mengosongkan barang-barangnya. Karena barang dan bangunan di TRS itu memang bukan milik pemkot, lahannya saja yang milik pemkot,” terus dia.
Karena TRS sudah bisa dikelola pemkot setelah masa 3 bulan itu, Pemkot Surabaya harus menyusun ulang konsep kawasan tersebut. Sebab, sesuai rencana kawasan itu tetap akan dijadikan kawasan kesenian dan taman hiburan seperti sediakala.
“Jadi, perencanaan awal itu belum termasuk TRS, karena pada saat itu TRS belum bisa dikelola pemkot,” katanya kembali.
Nah, karena sekarang sudah bisa dikelola pemkot, akhirnya prmkot merencanakan lagi secara utuh. Pakar dan semua stakeholder akan dihadirkan untuk memberikan sumbangsih dan masukan.
“Intinya kita yakin kawasan itu tidak akan menghilangkan kenangan masa lalu warga Surabaya,” paparnya. (jee)