Surabayatoday.id, Surabaya – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Relawan NU se Jawa Timur via Daring Jumat, (21/8/2020). Agenda berfokus pada kontribusi relawan NU Jawa Timur dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 melalui aplikasi “inaRisk”.
Acara yang berlangsung pada Jumat malam tersebut turut mengundang Kasubdit Pemberdayaan Sumber Daya BNPB, Pangarso Suryotomo. Dalam sambutanya pria yang akrab disapa “Pak Papang” ini mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh LPBI PWNU Jawa Timur.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan oleh LPBI di wilayah Provinsi lain dan kami dari BNPB siap untuk memfasilitasi” ungkapnya.
Papang menambahkan, BNBP sebagai unsur pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 ini mengharap peran serta unsur masyarakat seperti relawan NU terutama di Jawa Timur yang merupakan salah satu wilayah dengan kasus terbanyak. “Semua unsur harus terlibat dalam percepatan penanganan ini. Mari kita bersama-sama hijaukan Jawa Timur” imbuhnya.
Dalam sesi pelatihan aplikasi inaRisk, LPBI NU Jawa Timur mengundang tenaga ahli BNPB, Ridwan Yunus yang sekaligus programer dari aplikasi tersebut. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Pusat LPBI PBNU Ali Yusuf. Para relawan yang hadir dalam acara ini terlihat antusias mengikuti pemaparan. Sebagian dari mereka membentuk kelompok-kelompok kecil untuk mengikuti pelatihan via Daring ini yang difasilitasi dan dikoordinir oleh Pengurus Cabang LPBI NU di masing-masing kabupaten/kota mereka.
Sementara itu Ketua LPBI PWNU Jawa Timur Syaiful Amin, menyampaikan terima kasih kepada BNPB yang telah memfasilitasi pelatihan daring ini. Amin juga mengimbau kepada seluruh LPBI NU di cabang kota/kabupaten se-Jawa Timur untuk terus aktif berkontribusi dalam upaya penanganan Covid-19 ini. Amin menjelaskan peran serta yang telah dilakukan Relawan NU selama ini bisa didukung dengan pemanfaatan teknologi salah satunya melalui aplikasi “inaRisk”.
“Upaya percepatan ini membutuhkan data akurat dan real time sehingga penanganya bisa lebih tepat sasaran” ujar Amin menjelaskan.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, Amin menjelaskan akan mengagendakan TOT (Training of Trainer) untuk relawan di tingkat Cabang agar relawan di tingkat Cabang dapat memfasilitasi relawan NU lain di tingkatan Anak Cabang/Kecamatan bahkan Ranting/Desa. “Pemanfaatan teknologi seperti ini harus lebih membumi di teman-teman relawan” kata Amin menambahkan.
Amin mengimbau agar aplikasi ini segera diunduh dan dimaksimalkan penggunaanya oleh para Relawan NU mengingat pentingnya sebuah data hari ini yang sehingga harapan agar Jawa Timur segara menjadi Zona Hijau semakin cepat terwujud. (jee)