Surabayatoday.id, Surabaya – Banyak beredar informasi di media sosial (medsos) tentang nama-nama klaster penyebaran covid-19 di Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan bahwa tidak semua data tersebut benar.
Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita memastikan, bahwa dari beberapa data yang dicantumkan itu tidak sepenuhnya valid. Salah satunya yakni, klaster Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Satelit.
Menurutnya, jika di rumah sakit maka itu bukanlah bagian dari klaster. “Kalau rumah sakit ya bukan klaster dong. Kalau sakit ya di rumah sakit. Jadi tidak terhitung klaster,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya, Senin (11/5).
Tidak hanya itu, Feny menyebut, seperti di Pakuwon Mall, PT Sorini dan Jalan Gembong itu juga bukan klaster. Sebab di tempat itu tidak ditemukan ada yang terkonfirmasi covid-19.
Menurut dia, untuk bisa disebut klaster tidak serta merta ketika ada satu orang yang positif dinyatakan penambahan klaster atau terhitung klaster baru. Sebaliknya, disebut klaster jika ada dua orang yang dinyatakan positif.
“Klaster itu jika yang positif lebih dari dua. Itu baru bisa disebut klaster ya. Atau yang memang terus bertambah, atau yang banyak orang tanpa gejala (OTG),” jabarnya. (jee)